Berita Banjarbaru

Program Bangga Buatan Indonesia, Dukungan untuk IKM di Kalsel yang Terdampak Covid-19

Pelaku usaha IKM dan UKM yang terdampak Covid-19 bisa mempromosikan produknya secara luas melalui program Bangga Buatan Indonesia (BBI).

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/NURHOLIS HUDA
Kepala Dinas Perindustrian Kalimantan Selatan (Kalsel), Mahyuni. 

Editor:  Alpri Widianjono

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Dinas Perindustrian Provinsi Kalimantan Selatan ( Kalsel ) mendorong pelaku usaha industri untuk bergabung dalam program Bangga Buatan Indonesia (BBI).

Program tersebut telah diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada bulan Mei 2020.

Menurut Kepala Dinas Perindustrian Provinsi Kalsel, Mahyuni, Selasa (21/7/2020),  program Bangga Buatan Indonesia ini sebagai wujud dukungan untuk Industri Kecil Menengah (IKM) Indonesia yang terkena dampak pandemi Covid-19.

“Ada sekitar 83.000 Industri Kecil Menengah (IKM) yang merasakan krisis akibat Covid-19,” ucap Mahyuni di Banjarbaru, kepada Banjarmasinpost.co.id.

Mahyuni menyampaikan, prinsip program ini untuk mempromosikan usaha mereka secara luas.

IMK Terdampak Corona, Disperin Kalsel Catat 2.457 Orang Kehilangan Pekerjaan

Cerita Makanan Olahan UMKM Kalsel Abon Bu Anton Tembus Pasar Luar Negeri, Sempat Dicekal di Bandara

Himpunan Pengusaha Online Hadir untuk Kesejahteraan Rakyat

DPP Apindo Kalsel Gelar Temu UKM Pengrajin Sasirangan

Kemudian, mempermudah konsumen mengetahui detail produk tersebut dan Program ini ditujukan untuk memacu daya saing produksi secara digital, baik tingkat IKM maupun Usaha Kecil Menengah (UKM).

“Jadi kami bekerja sama dengan kabupaten/kota menginventariskan produk unggulan yang ada di tempat mereka dan bisa diusulkan masuk ke program Bangga buatan indonesia,” ungkap dia.

Dinas Perindustrian Kalsel juga akan mendampingi pelaku usaha dalam memasarkan produknya secara nasional. Mulai dari identifikasi hingga pendaftaran perizinan produk, seperti pencantuman kandungan gizi, sertifikat halal dan izin edar produk.

“Kami siap membantu. kalau bisa memenuhi itu dari sekarang, informasi tersebut bisa mendapat kepercayaan dari konsumen untuk membeli barang mereka,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga memanfaatkan aplikasi Sistem Informasi Pelatihan Industri. Program pelatihan secara online dinilainya dapat membantu mereka mendapatkan akses produksi lebih luas lagi.

“Karena pelatihan ini dilakukan secara online, jadi kami memberikan bantuan kuota Rp50 ribu bagi peserta yang mengikuti pelatihan, ” katanya.

Selain itu, Dinas Perindustrian pada hari ini menyalurkan bantuan Alat pelindung diri (APD) berupa baju hazmat, masker, face shield kepada Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Provinsi Kalsel.

(Banjarmasinpost.co.id/Nurholis Huda)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved