Berita HSS

Distan HSS Edukasi Petani Tidak Bakar Lahan, Begini Caranya

Masyarakat di kawasan pegunungan secara perlahan membuka lahan dengan cara tidak dibakar

|
Penulis: Adiyat Ikhsan | Editor: Hari Widodo
Humas Polres HSS untuk BPost
PEMBAKARAN LAHAN-ILUSTRASI-Tim Inafis Polres HSS bersama Satgas Karhutla melakukan olah TKP di lokasi pembakaran lahan di Desa Baru,Kecamatan Daha Barat, Minggu (20/8/2023). Masyarakat di HSS mulai merubah pembukaan lahan dengan tidak membakar. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - Gubernur Kalimantan Selatan, Muhidin mengingatkan masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar karena dapat memicu kebakaran lahan.

Gubernur berharap larangan pembakaran sebagai metode membuka lahan itu dapat dipahami masyarakat. Sebab, metode ini berisiko besar menimbulkan kebakaran hutan dan lahan.

Sementara itu, pembukaan lahan di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) terutama di Loksado telah berangsur dirubah.

Kepala Dinas Pertanian HSS, Muhammad Noor yang dikonfirmasi menjelaskan masyarakat di kawasan pegunungan secara perlahan membuka lahan dengan cara tidak dibakar, walaupun sekarang masih ada yang dibakar.

Baca juga: Menteri LH Segel Lahan Terbakar di Kalsel, Sasar Milik Warga dan Korporasi

“Namun, caranya diubah, yaitu dengan penumpukan-penumpukan kecil kayu yang akan dibakar sehingga apinya kecil dan terkendali. Kita telah edukasi,” katanya, Kamis (7/8/2025).

Tidak hanya itu, dengan api yang skala kecil tersebut lebih mudah dikendalikan, serta warga yang bergotong-royong menjaga area.

Menurutnya langkah ini perlu dilakukan secara perlahan.

“Kita akan merubah secara perlahan-lahan, sampai akhirnya tidak dilakukan cara membara lagi,” terangnya.

Metode ini menghasilkan api skala kecil ini lebih mudah dikendalikan, ditambah warga yang bergotong-royong menjaganya, tidak menyebar luas.

Disisi lain, Pemkab HSS telah melakukan berbagai upaya antisipatif untuk mencegah adanya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), seperti menerbitkan surat kewaspadaan terhadap Karhutla, mengaktifkan kembali posko-posko tingkat kecamatan dan desa yang rawan, serta patroli rutin.

Baca juga: Bertentangan dengan UU, Menteri LH: Perda Bolehkan Bakar Lahan di Kalsel Harus Dicabut 

Wakil Bupati Suriani dalam paparannya saat Rapat Koordinasi (Rakor) Kesiapsiagaan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Gedung Idham Chalid Banjarbaru, Senin (04/08/25) lalu, menyampaikan HSS memiliki 144 desa dan 4 Kelurahan.

Mencakup pegunungan, perkotaan dan rawa, dimana menjadi potensi terbesar titik api ada di wilayah tiga kecamatan Daha Selatan, Daha Utara dan Daha Selatan.

Sementara itu, berdasarkan catatan media ini dari laporan Pusdalops-PB BPBD HSS dua hari kebelakang tidak ada Hotspot yang muncul di wilayah HSS.
(Banjarmasinpost.co.id/Adiyat Ikhsan)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved