Berita Banjarmasin
VIDEO DKP3 Banjarmasin Periksa Hewan Kurban Jelang Lebaran Idul Adha
Hewan kurban jalani pemeriksaan kesehatan oleh DKP3 Banjarmasin sebelum pada saat Idul Adha nanti dipotong dan dagingnya dibagikan kepada warga.
Penulis: Frans Rumbon | Editor: Alpri Widianjono
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Petugas Medik Veteriner DKP3 Banjarmasin, drh Anang Wijatmiko, bersama dengan timnya memeriksa sapi-sapi yang ada di penampungan di Jalan RK Ilir, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan ( Kalsel ), Selasa (21/7/2020).
Tujuannya, saat Idul Adha nanti, dipastikan aman sebelum dijadikan sebagai hewan kurban dan dagingnya dibagikan kepada warga yang berhak menerima.
"Kami sudah melakukan pemeriksaan di RPH Basirih dan hari ini di Jalan RK Ilir ini. Kami periksa secara umum adalah kesehatannya. Ada beberapa sapi yang kelelahan, mungkin karena baru datang," ujarnya kepada Banjarmasinpost.co.id.
Dia pun menerangkan ada beberapa penyakit sapi yang harus diwaspadai, yakni Tuberkulosis (TBC), kemudian antrax, cacing hati maupun cacing pita.
• BPJS Kesehatan Cabang Banjarmasin Sebut 10 RS di Kalsel Ajukan Klaim Perawatan Pasien Covid-19
• Masih Didominasi Penyakit Ini, Puskesmas Beruntung Raya Banjarmasin Kini Sepi Pengunjung
• Enam Kelurahan di Kota Banjarmasin Jadi Zona Hijau Covid-19, Kadinkes Banjarmasin Ingatkan Hal Ini
• Petugas DLH Banjarmasin Selidiki Dugaan Sungai Tercemar Oli Bekas
"Tapi sejauh ini belum ada yang kita temukan penyakit-penyakit seperti itu, paling yang kita temukan sapinya kelelahan," jelasnya.
Sementara itu Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan DKP3 Banjarmasin, Anwar Ziadi, megatakan, pemeriksaan tersebut untuk memastikan kelayakan hewan kurban di Banjarmasin.
"Pemeriksaan ini untuk memastikan bahwa hewan yang akan dijual ke masyarakat dan dijadikan hewan kurban, benar-benar memenuhi standar kesehatan," katanya.
Sedangkan pengusaha sapi yang juga menjadi pemilik penampungan hewan di RK Ilir, Abdul Rahman, menjelaskan sapi yang datang kebanyakannya dari Bali dan Madura.
"Sapi disini datang dari Bali dan Madura, dan kami menyambut positif ada pemeriksaan seperti ini karena kita akan tahu mana sapi yang layak dijadikan hewan kurban atau tidak," pungkasnya.
(Banjarmasinpost.co.id/Frans Rumbon)