Ekonomi dan Bisnis
New Normal, Permintaan Face Shield di Banjarmasin Masih Tinggi
Permintaan Face Shield di Banjarmasin Masih Tinggi. Yang favorit adalah jenis yang berbentuk frame kacamata di bagian dalam.
Penulis: Mariana | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Alat pelindung diri (APD) di antaranya masker kain dan face shield, menjadi salah satu kebutuhan masyarakat di masa pandemi guna melindungi diri dari terpapar Covid-19.
Setelah booming face shield di sosial media dan e-commerce sejak beberapa bulan lalu, sejumlah pebisnis pun penjualan face shield sebagai ladang penghasilan di masa pandemi.
Di antaranya Ayu Maulida (27) warga kawasan Alalak Utara yang menjadi dropshipper produk face shield. Ia tidak memproduksi sendiri melainkan sebagai distributor untuk wilayah Banjarmasin dan sekitarnya.
"Berbisnis face shield sejak Mei lalu, tapi puncak penjualan itu pada Juni kemarin, sehari yang order bisa sampai 50 pcs. Awal-awalnya saya tidak menyetok banyak dan bahkan pre order barangnya waktu itu, tapi pas sudah pertengahan Juni barangnya bisa diproduksi banyak dan bisa langsung dibeli konsumen," jelasnya kepada Banjarmasinpost.co.id, Kamis (23/7/2020).
• Berburu Oleh-oleh Khas Kalsel, Selain Kerajinan, Rumah Kreatif dan Pintar Kini Produksi Face Shield
• Mengintip Yayasan Rumah Kreatif dan Pintar, Selama Pandemi Kebanjiran Orderan Face Shield
Ia mendatangkan barang tersebut dari home industri asal Bandung, saat ini diakuinya stok yang tersedia semakin menipis karena permintaan masih cukup tinggi.
Harga face shield yang dijualnya bervariasi tergantung desain mulai Rp 20.000-40.000 per pcs. Yang favorit adalah jenis yang berbentuk frame kacamata di bagian dalam.
Senada, kerajinan khas Kalimantan Selatan (Kalsel), yakni Yayasan Rumah Kreatif dan Pintar Kota Banjarmasin turut membuat face shield.
Humas Yayasan Kreatif dan Pintar, Rizky Zainal mengatakan, sebelumnya pihaknya telah membuat masker berbahan pewarna alam, lantaran harga masker turun Yayasan Kreatif dan Pintar pun juga memproduksi face shield.
"Ada dua jenis face shield yang kami buat yakni untuk anak-anak seharga Rp 15.000, dan untuk dewasa Rp 20.000 gratis satu masker pewarna alam," jelasnya.
Proses pembuatan face shield dipaparkannya, menyediakan kertas mika meteran yang dibentuk setengah lingkaran, kemudian dibolongi dan direkatkan karet serta busa di bagian dahi agar tidak sakit saat penggunaan.
• VIDEO Mengintip Yayasan Rumah Kreatif dan Pintar, Selama Pandemi Kebanjiran Orderan Face Shield
Pada bagian perekat karet menggunakan paku tas agar lebih kuat dan aman, apabila menggunakan staples saja dikhawatirkan akan mudah lepas dan bisa melukai penggunanya.
Dalam proses pembuatan face shield ini, pihaknya memberdayakan masyarakat di kawasan Pekauman tepatnya Jalan Muning Banjarmasin. Hal ini bertujuan untuk membentuk masyarakat yang mandiri dan mampu berpenghasilan di masa pandemi. (Banjarmasinpost.co.id/Mariana )
