Idul Adha 2020

Urutan Beribadah Dari Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, Arafah, hingga Shalat Idul Adha 2020

Berikut urutan beribadah dari puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, Arafah, hingga Shalat Idul Adha 2020 yang sudah bisa dilaksanakan sejak Rabu

Penulis: Noor Masrida | Editor: Anjar Wulandari
Istimewa/Surya.co.id
Ilustrasi - Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah, 8 - 9 Dzulhijjah Sebelum Merayakan Idul Adha. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Berikut urutan beribadah dari puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, Arafah, hingga Shalat Idul Adha 2020 yang sudah bisa dilaksanakan sejak Rabu, (22/7/2020) kemarin.

Artinya, hari ini adalah hari ke-2 pelaksananaan puasa Dzulhijjah sebelum puasa Tarwiyah dan puasa Arafah.

Dalam bulan ini terdapat ibadah penyempurna dari rukun Islam yaitu ibadah haji ke baitullah, sementara bagi orang yang tidak melakukan ibadah haji disarankan melakukan ibadah lainnya seperti menyembelih hewan qurban, sedekah sebanyak-banyaknya, shalat dan berpuasa

Lafaz Doa Buka Puasa Dzulhijjah 1441 Hijriah yang Awali Rangkaian Ibadah Jelang Idul Adha 2020

NIAT Puasa Dzulhijjah dan Arafah Jelang Idul Adha 2020, Ini Waktu Tepat & Ada Bahasa Arab dan Latin

Hadis riwayat Ibnu Abbas dalam sunan at Tarmizi, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Tak ada hari lain yang disukai Allah untuk beribadah seperti 10 hari ini. (HR At Thirmizi)

Para ulama menggunakan hadits ini sebagai dalil anjuran puasa 10 hari di awal bulan Dzulhijjah.

Hal ini tampak dalam kitab Ibnu Majah yang diberi judul Shiyamul Asyr artinya puasa 10 hari

Selain itu Ibnu Hajar As Al Qalani dalam kitabnya Fathul Baari hadist ini menjadi dalail dalam keutamaan puasa 10 hari di bulan Dzulhijah karena puasa termasuk amalan shaleh

"Sangat disarankan puasa selama 9 hari pertama di bulan Dzulhijah dari tanggal 1-9 kalau tidak mampu maka minimal puasa di tanggal 9 dzulhijah atau dikenal dengan hari Arafah," Ustadz Khalid Bhasalamah dikutip dari akun Youtube dilansir dari laman wartakotalive.com.

Puasa tarwiyah sendiri terangkum dalam hadits yang mengatakan bahwa sepersepuluh bulan Dzulhijjah adalah hari-hari yang istimewa seperti dikutip dari zakat.or.id (tayang 23 Juli 2019) yang ditulis Zainal Abidin.

Ibnu Abbas r.a meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda,

ما من أيام العمل الصالح فيها أحب إلى الله من هذه الأيام يعني أيام العشر قالوا: يا رسول الله! ولا الجهاد في سبيل الله؟ قال: ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله فلم يرجع من ذلك شيء

Artinya : “Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah SWT, dari pada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya ; Ya Rasulullah! Walaupun jihad di jalan Allah ? Rasulullah menjawab: Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian tidak kembali selama-lamanya (menjadi syahid).” (HR. Bukhari).

Berdasarkan anjuran tersebut, di bulan dzulhijjah ini, sudah selayaknya kita turut mengamalkan puasa ini.

Daftar Harga Hewan Kurban Menjelang Idul Adha 2020: Sapi Bali, Madura, Jawa hingga Sapi Limousin

Adapun niatnya sebagai berikut,

نويت صوم التروية سنة لله تعالى

Artinya: “Saya niat berpuasa sunnah tarwiyah karena Allah ta’ala.”

Sementara itu, anjuran puasa arafah terdapat dalam kitab Sahih Muslim yang diriwayatkan oleh Abu Qatadah dari Rasulullah SAW.

صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية

Artinya: “Puasa di hari arafah dapat menghapusakan dosa dua tahun yang telah lewat dan akan datang, dan puasa asyura (10 Muharram) mampu menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim)

Hari arafah dikatakan sebagai hari yang paling utama (afdhal al ayyam), sebagaimana hadits yang diriwayatkan Imam Muslim sebagai berikut:

مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ مِنْ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ

Artinya; ‘Tidak ada hari yang lebih banyak Allah membebaskan dari api neraka dibanding hari Arafah.

Adapun niat puasa Arafah sebagai berikut:

نويتُ صومَ عرفة سُنّةً لله تعالى

Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta’ala

Artinya: Saya niat puasa Arafah, karena Allah ta’ala.

*Amalan Yang Dapat Dilakukan di hari Idul Adha

Tahun 2020 ini, Idul Adha jatuh pada Jum'at (31/7/2020).

Meski tidak berpuasa di hari idul adha, namun tetap ada sejumlah ibadah sunnah yang bisa dilakukan umat muslim mulai dari membersihkan diri hingga beribadah di masjid saat salat ied.

Membersihkan diri di sini maksudnya adalah mandi.

Mengutip berita Tribun Jakarta, Kamis (8/8/2019) ada beberapa jenis mandi yang disunnahkan oleh Rasulullah SAW, beberapa diantaranya yaitu mandi sebelum sholat jum'at, mandi setelah memandikan mayit, mandi sebelum hari raya idul fitri dan/atau hari raya idul adha dan masih banyak lagi.

Dari ‘Ali bin Abi Thalib, “Seseorang pernah bertanya pada ‘Ali radhiyallahu ‘anhu mengenai mandi.

‘Ali menjawab, “Mandilah setiap hari jika kamu mau.” Orang tadi berkata, “Bukan. Maksudku, manakah mandi yang dianjurkan?”

‘Ali menjawab, “Mandi pada hari Jum’at, hari ‘Arofah, hari Idul Adha dan Idul Fithri.” (HR. Al Baihaqi 3/278. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Lihat Al Irwa’ 1/177).

Dari hadits di atas sudah sangat jelas, bahwa mandi sebelum melaksanakan sholat hari raya adalah sunnah atau dianjurkan oleh Rasulullah, baik itu hari raya idul fitri maupun hari raya idul adha.

Dan berikut adalah bacaan doa / niatnya secara lengkap dalam bahasa arab, tulisan latin dan terjemahannya.

* Niat Mandi Sunah Hari Raya Idul Adha

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِيَوْمِ عِيْدِ اْلاَضْحَى سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Ini bertujuan untuk memperoleh keutamaan di hari raya.

Dalam kitab Al-Majmu’ Syarhul Muhaddzab terdapat keterangan mengenai amalan sunnah ini,

والسنة أن يتنظف بحلق الشعر وتقليم الظفر وقطع الرائحة لانه يوم عيد فسن فيه ما ذكرناه كيوم الجمعة والسنة أن يتطيب

Disunnahkan pada hari raya Id membersihkan anggota badan dengan memotong rambut, memotong kuku, menghilangkan bau badan yang tidak enak, karena amalan tersebut sebagaimana dilaksanakan pada hari Jum’at, dan disunnahkan juga memakai wangi-wangian.

JADWAL Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah Jelang Idul Adha 2020, Ini Bacaan Niat dan Keutamaannya

Dikutip dari Muslim.or.id, hukum salat Idul Adha adalah fardhu'ain.

Artinya wajib bagi setiap individu kaum muslimin.

Dalil yang menunjukkan hal ini adalah hadist Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam yang memerintahkan kaum wanita, bahkan termasuk pula wanita yang sedang haid, untuk menuju ke tempat pelaksanaan salat.

Selain itu, saat hendak melakukan salat, seorang muslim juga tidak memakan makanan sebelum salat Idul Adha.

Buraidah radhiyallahu’anhu mengatakan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak keluar menuju shalat ‘Idul Fithri sebelum makan terlebih dahulu. Adapun pada hari raya kurban, Beliau tidak makan sebelum pulang dari tempat salat kemudian memakan sembelihan beliau” (HR. Tirmidzi, hasan).

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Adapun pada hari raya ‘Idul Adha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak makan hingga Beliau pulang dari tempat salat kemudian makan dari sembelihan Beliau”

Sementara itu berikut tata cara salat Idul Adha:

1. Mulai dengan takbiratul ihram, seperti shalat yang lainnya.

2. Pada rakaat pertama ditambah takbir tambahan (zawaaid) sebanyak 7 kali selain takbiratul ihram.

Pada rakaat kedua ditambah takbir sebanyak lima kali.

Dibolehkan mengangkat tangan ketika takbir tambahan sebagaimana yang dicontohkan sahabat Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma.

Tidak ada dzikir khusus yang dibaca diantara takbir. Namun terdapat riwayat dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Beliau mengatakan : “Di antara takbir, hendaklah memuji Allah”. Setelah selesai takbir tambahan.

3. Membaca Al Fatihah dan surat pilihan Dianjurkan untuk membaca suarat Qaaf pada rakaat pertama dan surat Al Qamar pada rakaat kedua. Atau bisa juga membaca surta Al A’laa dan Al Ghasiyah.

Nah, itulah rangkaian ibadah yang dilakukan umat muslim di awal bulan Dzulhijjah dan hari Idul Adha. Semoga bermanfaat. (Banjarmasinpost.co.id/Noor Masrida)

Editor : Anjar Wulandari

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved