Berita Tanahlaut
VIDEO Kadin Kabupaten Tala Bantu IKM Permudah Dapatkan Bahan Bakar
elaku IKM di Kabupaten Tala bakal mulai gunakan briket arang murah yang dikenalkan Kadin sebagai pengganti LPG yang mahal dan sering sulit didapat.
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Alpri Widianjono
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Keluhan kalangan pelaku industri kecil dan menengah (IKM) di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), yang kerap kesulitan mendapatkan liquid petrroleum gas (LPG) menjadi perhatian
Pengurus Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), kini berupaya membantu mengatasi persoalan yang kerap membuat pusing kalangan pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM).
Persoalan para pelaku adalah sering kesulitan mendapatkan Liquid Petroleum Gas (LPG).
Sedangkan upaya yang dilakukan Kadin, yakni mengenalkan briket arang sebagai sumber alternatif bahan bakar pengganti gas (LPG).
"Alhamdulillah, respons pelaku IKM di daerah ini cukup tinggi," ucap anggota Dewan Penasihat Kadin Kabupaten Tala, H Amperansyah, Senin (27/7/2020).
Tingginya animo IKM tersebut, jelasnya, terlihat saat pada acara pengenalam briket arang Jumat pekan tadi di Balai Latihan Kerja (BLK) KabupatenTala di kawasan Jalan A Syairani, Kota Pelaihari.
• VIDEO Gua Semprong Tala Segera Dibuka, Begini Sensasi Rapelingnya
• Dua Kecamatan di Tala ini Telah Masuki Zona Hijau, Tiga Kecamatan Masih Menanjak
• VIDEO Penjelasan Ketua DPD Partai NasDem Tala Edy Porwanto Terkait Isu yang Menimpanya
• Pasien Covid-19 Sembuh di Tanahlaut Bertambah Lagi, Enam Orang Dipulangkan
• Siap Ikut Swab Test Massal, Begini Kesiapan Pemkab Tala
• Bupati Tala Belum Izinkan Resepsi Pesta Pernikahan, Begini Pertimbangannya
Ada 10 pelaku usaha IKM yang mengikuti kegiatan tersebut. Hadir pula pengurus Kadin, Iwapi, Apindo, Hipmi, dan Posyantek.
Sefangkan Amperansyah menjadi salah satu pembicaranya. Dikatakannya, animo yang tinggi dari IKM karena penggunaan briket arang tak cuma efisien. Dan, aman karena tak ada risiko tabung meledak sebagaimana gas elpiji.
"Paling menggembirakan karena penggunaan briket arang hemat 30-40 persen dibandingkan menggunakan elpiji. Itu kemarin diketahui secara langaung saat ujicoba di BLK," sebut Amperansyah.
Pada acara tersebut langsung dilakukan praktik pembalaran briket arang menggunakan tungku kecil.
Para pelaku IKM melihat sendiri keuntungan menggunakan briket sebagai bahan bakar. "Kelebihan lainnya yakni ramah lingkungan, tidak berbau, dan tidak berasap," sebutnya.
Saat ini pihaknya masih sebatas melaksanakan uji coba. Selanjutnya akan bersama IKM akan dicoba memproduksi briket arang dan kompornya secara mandiri.
Apalagi, di Kabupaten Tala bahan baku (arang) cukup berlimpah. "Nanti kalau sudah terealisai, baru lah kami lauching. Sementara ini briket arang masih kita datangkan dari Jawa san harganya masih mahal. Nah, kalau nanti kita bisa bikin sendiri tentu sangat hemat," tandasnya.
Salah satu pelaku IKM Kabupaten Tala, Rina, mengaku sangat senang jika briket aramg dapat dibikin sendiri. "Harapan saya semoga semua rencana Kadin Tala itu bisa segera menjadi kenyataan," ucapnya.
Produsen kerupuk dari Desa Tanjungdewa, Kecamatan Panyipatan, Kabupaten Tala, tersebut mengaku siap beralih ke briket arang. Apalagi selama ini dirinya kerap kesulitan mencari gas elpiji, selain itu harganya pun mahal.
Pantauan banjarmasinpost.co.id harga eceran gaa elpiji kemasan tiga kilogram kadang mencapai Rp 30.000. Itu pun barangnya kadang terbatas. Padahal, harga eceran tertinggi (HET)-nya cuma Rp 19.000.
(Banjarmasinpost.co.id/Idda Royani)