Idul Adha 2020
Bacaan Takbiran Idul Adha 2020 Lengkap, Tersaji dalam Bahasa Arab dan Latin Beserta Artinya
Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah tiba. Simak bacaan takbir atau takbiran Idul Adha 2020 dalam tulisan Arab dan latin lengkap dengan artinya.
Penulis: Noor Masrida | Editor: Murhan
BANJARMASINPOST.CO.ID - Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah tiba. Simak Bacaan Takbiran atau takbir Idul Adha 2020 dalam tulisan Arab dan latin lengkap dengan artinya.
Dipastikan, Idul Adha 2020 yang jatuh pada Jum'at (31/7/2020). Umat Islam mulai mengumandangkan takbir alias takbiran.
Pada malam Idul Adha, lafal-lafal takbir dikumandangkan di berbagai tempat mulai dari masjid, mushala, hingga jalan raya.
Dalam kitab Fathul Qarib disebutkan, takbir pada malam hari raya baik Idul Fitri maupun Idul Adha disunnahkan.
• Shalat Idul Adha 1441 H Jumat 31 Juli 2020, Ini Link Panduan Lengkap Dari Kementerian Agama
• 55 Ucapan Selamat Idul Adha 2020, Kirim Kata Mutiara Sambut Hari Raya Kurban 1441 H via IG FB & WA
• Naskah Khutbah Idul Adha 2020 ini Contohnya, Bagi yang Shalat Ied di Rumah Imbas Pandemi Covid-19
Takbiran atau mengucapkan takbir "Allahu Akbar" merupakan salah satu amalan sunah saat Idul Adha.
Takbir (اللَّهُ أَكْبَرُ) adalah kalimat "Allahu Akbar" yang berarti "Allah Mahabesar" dan bermaksud mengagungkan Asma Allah SWT.
Sebenarnya ada beberapa pendapat tentang kapan waktu bertakbir Idul Adha dimulai.
Namun yang paling umum diketahui adalah
dimulai di waktu salat subuh hari Arafah, dan berakhir pada waktu Ashar di hari terakhir ayyamut tasyriq.
Hal ini berdasarkan riwayat Umar dan ‘Ali bahwa Rasulullah SAW bertakbir setiap mengiringi salat setelah salat subuh di hari Arafah sampai salat asar pada hari terakhir ayyamut tasyriq.
Yang tergolong hari tasyriq adalah tanggal 11-13 Dzulhijjah.
Nah berikut ini lafal-lafal takbir mulai dari yang pendek hingga yang panjang.
* Lafal Arab Takbiran
اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ، لا إِلهَ إِلاَّ اللهُ واللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ وَِللهِ الحَمْدُ
Lafal takbiran latin:
Allaahu akbar Allaahu akbar Allaahu akbar, laa illaa haillallahuwaallaahuakbar Allaahu akbar walillaahil hamd
Untuk lafal takbiran versi terlengkap, dapat melihat tulisan Arab, bahasa latin, dan arti selengkapnya dalam bahasa Indonesia di bawah ini.
Lafal Takbiran Terlengkap
اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَر اَللَّهُ اَكْبَرْ ـ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ ـ اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ
اَللَّهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً ـ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَلاَنَعْبُدُ اَلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ الْكَافِرُوْنَ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْـدَهُ وَنَصَرَعَبِدَهُ وَاَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ . اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ
Lafal takbiran latin:
Allahu akbar.. Allahu akbar.. Allahu akbar..
Laa - ilaaha - illallaahu wallaahu akbar.
Allaahu akbar walillaahil - hamd.
Allahu akbar.. Allahu akbar.. Allahu akbar.....
Allaahu akbar kabiiraa walhamdulillaahi katsiiraa,...
wasubhaanallaahi bukrataw - wa ashillaa.
Laa - ilaaha illallallahu walaa na'budu illaa iyyaahu
Mukhlishiina lahuddiin
Walau karihal - kaafiruun
Walau karihal munafiqun
Walau karihal musyriku
Laa - ilaaha - illallaahu wahdah, shadaqa wa'dah, wanashara 'abdah, - wa - a'azza - jundah, wahazamal - ahzaaba wahdah.
Laa - ilaaha illallaahu wallaahu akbar.
Allaahu akbar walillaahil - hamd.
Bagaimana Hukumnya "Malam Takbiran"
Ada dua pendapat. Pertama, boleh, karena tidak ada larangan.
Kedua, tidak boleh karena tidak ada contohnya dari Rasulullah Saw.
Mengutip dari Tribunnews.com, tayang (24/6/2017) An-Nawawi as-Syafii dalam Al Majmu 5/48 mengatakan, “Pendapat mayoritas ulama adalah tidak ada takbiran saat malam Id. Takbiran hanya dilakukan saat berangkat menuju tempat shalat Id”.
Contoh dari Nabi Saw, "takbiran" atau mengucapkan kalimat takbir dilakukan dalam perjalanan menuju tempat shalat Id, bukan malam hari sebelum hari lebaran.
"Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya (puasa) dan hendaklah kamu mengagungkan Allah (bertakbir) atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu.” (QS. Al-Baqarah: 185).
Atas dasar ayat tersebut, sebagian ulama membolehkan takbiran di masjid atau "malam takbiran".
Dalam tafsir Al-Jami` Li Ahkamil Quran karya Al-Qurthubi jilid 2 hlm 302 disebutkan, ayat di atas telah menjadi dasar masyru`iyah atas ibadah takbir di malam `Ied, terutama `Iedul Fithri.
"Jumhur ulama berpendapat: disunnahkan bahkan bertakbir dengan nyaring di mana pun, di rumah, di pasar, di jalan-jalan, di masjid ketika menjelang dilaksanakannya salat id." (Fikhul-Islam wa Adillatuh karya Prof. DR. Wahbah Zuhayli).
Takbiran Idul Fitri Zaman Rasulullah SAW
Takbiran pada saat idul fitri dimulai sejak maghrib malam tanggal 1 syawal sampai selesai shalat ‘id.
"Ibn Abi Syaibah meriwayatkan Nabi Saw keluar rumah menuju lapangan, kemudian beliau bertakbir hingga tiba di lapangan. Beliau tetap bertakbir sampai sahalat selesai. Setelah menyelesaikan shalat, beliau menghentikan takbir." (HR. Ibn Abi Syaibah).
Dari Nafi: “Dulu Ibn Umar bertakbir pada hari id (ketika keluar rumah) sampai beliau tiba di lapangan. Beliau tetap melanjutkan takbir hingga imam datang.” (HR. Al Faryabi).
Waktu pembacaannya adalah setelah sembahyang shubuh hari Arafah (9 Dzulhijjah) hingga ashar akhir hari Tasyriq (13 Dzulhijjah).
Takbir ini dilaksanakan dengan jumlah masa lima hari, mulai tanggal 9 - 13 Dzulhijjah pada setiap usai shalat, baik shalat fardhu ataupun sunah.
Adapun takbir pada malam hari raya idul adha itu dinamakan takbir muqayyad, jika mengacu bahwa takbir itu dilaksanakan usai shalat dalam rentang waktu lima hari tersebut.
Banjarmasinpost.co.id/Noor Masrida/Editor : Murhan