HUT Kemerdekaan Indonesia

Puisi dan Pantun Ucapan HUT ke-75 Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 2020, Bisa Untuk di Media Sosial

Berikut ini ada pantun dan puisi HUT ke-75 Kemerdekaan Indonesia, bisa dibagikan di media sosial memeriahkan 17 Agustus 2020.

Penulis: Kristin Juli Saputri | Editor: Nia Kurniawan
tribunkalteng.co/fathurahman
Lomba memperingati hari kemerdekaan RI tahun lalu dilakukan para lansia di Palangkaraya 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Tentu ada banyak cara untuk merayakan dan memaknai Hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 2020.

Salah satunya dengan Ucapan Selamat HUT ke-75 RI.

Ya, di tengah masa pandemi virus corona seperti sekarang ini, kita tak bisa merayakan HUT Kemerdekaan Indonesia bersama banyak orang secara langsung atau tatap muka.

Kita tetap bisa merayakan atau memaknai HUT Kemerdekaan RI Indonesia 17 Agustus lewat cara lain.

Cara Penulisan yang Benar Ucapan 17 Agustus 2020, Berikut Deretan Kata HUT ke-75 RI

Lirik Lagu 17 Agustus Dinyanyikan Saat HUT ke-75 Kemerdekaan Indonesia Tahun 2020, Ada Video

Diantaraya mengirim puisi dan pantun soal Kemerdekaan Indonesia di HUT RI ke-75.

Puisi dan pantun tersebut tentu dapat dikirimkan via WhatsApp ke orang terdekat atau dijadikan status di media sosial seperti Facebook, Instagram, dan lainnya.

Dilansir Banjarmasinpost.co.id dari TribunJabar.id, berikut adalah puisi dan pantun tentang Kemerdekaan Republik Indonesia:

1. Hingga detik ini ribuan darah telah tertumpah
Hingga detik ini ribuan nyawa telah melayang
Hingga detik ini ribuan belulang telah berserakan
Sebuah harga yang harus dibayar
Demi terwujudnya kemerdekaan bangsa
Semi terwujudnya satu kata
Merdeka

Detik ini bangsa kita telah merdeka
Detik ini Indonesia telah merdeka
Bangsa besar telah lahir
Terwujud dengan semangat para pejuang
Yang terbayarkan dengan tetesan darah dan air mata
Serta jiwa-jiwa yang terkorbankan
Demi satu kata
Merdeka

Tak terhitung jiwa gugur di medan pertempuran
Darah segarmu merasuk ke dalam sela-sela tanah air
Dengan bangga jenazahmu tersenyum
Menyaksikan kemenangan yang tak pernah kau nikmati
Semua demi satu kata
merdeka

2. Merah Darahku Putih Tulangku
Itu mungkin telah berlalu
Kini bahkan darah para Pemimpin tak lagi semerah dulu
Dan tulangnya penuh cacing dan benalu

Semangat membara untuk bangsa
Kini telah tergantikan oleh kemilau permata
Menumpuk kekayaan dan memupuk harta
Tak lagi berpikir untuk kepentingan rakyat ataupun negara

Rakyat butuh pemimpin yang layak jadi panutan
Bukan pemimpin yang lembek dan selalu main perasaan
Rakyat butuh pemimpin yang tegas dan tak takut akan kritik serta ancaman
Bukan Pemimpin yang hobi mengumbar janji dan sekedar pengharapan

Kamu bilang ini Merdeka
Tapi rakyat masih menderita
Kamu bilang rakyatmu hidup tenteram dan bahagia
Kalau saja kamu tahu masih ada yang makan sepiring untuk bertiga

3. Hari ini kita berdiri di depan cermin
Memandang rupa hingga busana
Memandang diri yang takjub
Dengan lihai kita berlenggok

Hari ini lihatlah wajah wajah kita
Keras tanpa urat malu
Bagai tembok beton
Terpancar dengan bangga

Hari ini kita berdiri
Di bumi hitam begam
Di air biru jernih
Di udara putih bersih

Tapi tahukah dikau?
Bumi yang kita pijak adalah keringat para pahlawan
Mereka berjuang untuk tanah yang kita pijak dan untuk air yang kita minum

Hingga saat ini
Kita bisa terbang tanpa terkurung
Bisa berteriak tapa bekapan
Itu semua karena jasanya.

4. Lempar batu
kena tabung…
merdeka itu
mahal bung…

maen pesbukan..
bikin ketagihan…
warisan kemerdekaan..
jgnlah kita sia-sia`kan…

5. Sang saka merah putih berkibar bebas
Karena pahlawan-pahlawan yang ikhlas
Memperjuangkan Indonesea agar terlepas
Dari penjajah yang sadis dan pemeras

Kini kita dapat tertawa puas
Menggapai mimpi dengan bebas
Asal rajin dan tak malas
Melanjutkan kemerdekaan dengan tegas

Banyak semut diatas papan,
Sedang makan gula-gula,
Selamat menyambut hari kemerdekaan,
Merdeka Merdeka Merdeka

6. Kita bersyukur lagi, merdeka tgl 17 Agustus.
Semua serba merah putih.
Coba 14 Februari, pasti serba merah jambu.

Masih terus bersyukur, proklamator Republik Indonesia bernama Ahmad Soekarno.
Kalo Ahmad Dhani, itu Republik Cinta.

Bersyukur merdeka 17/8/45.
Burung Garuda jadi gagah.
Coba 1/1/45, bulu sayap & ekornya cuma sehelai.

Bersyukur lagi warna bendera kita Merah Putih.
Coba warna Ungu, lagu kebangsaan berubah jadi Demi Waktu

Postingan Nia Ramadhani Pakai Bikini Disorot Jessica Iskandar, Istri Ardi Bakrie Pamer Tubuh Seksi

Kebiasaan Ariel NOAH Dari Muda Diungkap Raffi Ahmad, Awal Pertemuan Suami Nagita dan Ayah Alleia

(Banjarmasinpost.co.id/Kristin Juli Saputri/Editor : Nia Kurniawan)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved