Aktifkan Posko, Kepala BPBD Kalsel : Harus Ada Stan by di Kawasan Rawan Karhutla

Editor : Hari Widodo

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU -  Setelah membentuk Satuan Tugas (Satgas) kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), BPBD Kalsel melanjutkan dengan mendirikan posko.

Posko itu terdiri dari Pos Komando dan Pos Lapangan dalam Penanganan Karhutla Kalsel Tahun 2020.

Pos Komando itu yakni di belakang Kantor Camat Bati-bati Kabupaten Tanah Laut, Guntung Damar Kota Banjarbaru, Jalan Gubernur Syarkawi Km. 17 Kabupaten Banjar, Kecamatan Mandastana Kabupaten Barito Kuala dan Pos Utama atau Posko Induk di Halaman BPBD Provinsi Kalimantan Selatan Kota Banjarbaru.

Dalam rapat pengaktifan posko digelar di aula BPBD Kalsel yang dipimpin oleh Pelaksana Tugas Kepala BPBD Kalsel, Roy Rizali Anwar itu menghadirkan segenap unsur element pihak terkait soal kebakaran hutan dan lahan, tidak luput juga di antaranya TNI Polri dan Kejaksaan, Kominfo, Manggala Agni, Dishub, Dishut, BMKG dan dan beberapa SKPD terkiat lainnya di Pemprov Kalsel, beberapa waktu lalu.

• Antisipasi Karhutla, Jajaran Polsekta Banjarmasin Tinur Nasihati Petani

• Cegah Risiko Karhutla, Tim Patroli Tala Terpadu Blusukan ke Kawasan Rawan Ini

• Satu Posko Pantau Karhutla Berdiri di Kabupaten Banjar, Empat Posko Menyusul Dibangun

Roy Rizali Anwar, menyampaikan setiap menghadapi Karhutla, posko diperlukan untuk memantau lebih dekat dan ada yang stanby nantinya di lokasi yang rawan karhutla.

"Untuk tahap ini kami masih optimalkan untuk pencegahan lebih dulu. Kita sosialisasi ke masyarakat, jangan membakar hutan dan lahan serta berikan tau sanksi dan hukuman bagi yang membakar sengaja," kata dia.

Kemudian, Selasa (11/8/2020) Tim Satgas Karhutla Kalsel dikomandoi oleh Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Kalsel, Dinar  meninjau lokasi yang akan ditempatkan sebagai Posko Karhutla Guntung Damar (dekat Bandara), Banjarbaru.

• KPH Tabalong Mulai Aktifkan Posko Karhutla, Ada Hotspot Petugas Langsung Cek Lapangan

Sebelum cek lokasi posko, ada kegiatan briefing atau arahan pagi. Dimana menurut Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana pada BPBD Kalsel, Sahruddin pengarahan pagi dimaksudkan untuk menganalisa potensi yang terjadi kebakaran hutan dan sorenya dilakukan evaluasi guna kegiatan esok harinya.

"Dalam arahan pagi memang disampaikan heli patroli belum datang. Karena itu peran satgas darat lebih penting saat ini. Guna koordinasikan jika ada kebakaran tidak terjangkau maka heli water boombing bisa dikerahkan," kata dia.(Banjarmasinpost.co.id/nurholis huda)