Berita Tabalong

KPH Tabalong Mulai Aktifkan Posko Karhutla, Ada Hotspot Petugas Langsung Cek Lapangan

KPH Kabupaten Tabalong mulai mengaktifkan Posko Karhutla mengantisipasi potensi kebakaran hutan dan lahan saat musim kemarau.

Penulis: Dony Usman | Editor: Syaiful Akhyar
istimewa
Petugas KPH Tabalong saat ground check hotspot di wilayah Desa Kasiau yang ternyata pembakaran sampah 

Editor: Syaiful Akhyar

BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG - KPH Kabupaten Tabalong mulai mengaktifkan Posko Karhutla mengantisipasi potensi kebakaran hutan dan lahan saat musim kemarau.

Selain posko karhutla yang ada di depan kantor KPH Tabalong, kegiatan patroli dan ground check juga mulai dilaksanakan.

Kasi Perlindungan hutan KPH Tabalong, Zainal Abidin, Rabu (13/5/2020), menyampaikan, Posko Karhutla KPH Tabalong telah diaktifkan sejak 1 Mei 2020.

"Sudah diaktifkan kembali, penjagaan Brigade karhutla KPH Tabalong juga sudah dijadwalkan dan pemantauan hotspot lewat aplikasi Lapan fire hotspot dan situs sipongi KLHK serta tim ground check juga sudah mulai jalan," katanya.

Semenjak posko kembali diaktifkan, imbuhnya, mereka sudah ada beberapa kali melakukan patroli karhutla ke kawasan hutan yang ada di Tabalong.

Pasien Covid-19 Meninggal, Keluarga Korban Ditangani Kabupaten Banjar

PSBB Kabupaten Banjar, Dijalankan dengan Tiga Konsep, Petugas Jaga Perbatasan 24 Jam

Iuran BPJS Naik Turun, Warga Banjarmasin Ini Pilih Pindah Kelas

Rahasia Amalan di Malam Lailatul Qadar Dibahas Ustadz Adi Hidayat, Ini Keistimewaannya

Juga sudah ada mendapatkan dua titik hotspot. Pertama di wilayah area tambang Adaro dan yang kedua di daerah Desa Kasiau, kecamatan Murung Pudak.

Untuk yang di wilayah area tambang hotspot ternyata berasal dari panas batu bara yang terbakar.

"Ini sudah ditangani PT Adaro Indonesia dan laporannya sudah disampaikan ke kita," jelasnya.

Sedangkan yang di wilayah Kasiau dari hasil ground check ternyata bukan kebakaran lahan tetapi akibat adanya pembakaran lahan di Elbana.

Masih menurut Zainal, kegiatan sosialisasi juga sudah mulai kembali dilakukan ke masyarakat, baik melalui selebaran, ke aparat desa dan lainnya.

Serta kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA) juga mulai disiagakan agar bisa ikut melakukan penanggulangan apabila terjadi kebakaran di sekitar lokasi mereka.

"MPA kita saat ini sudah ada sepuluh," katanya.

(Banjarmasinpost.co.id/Dony Usman)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved