Kreativitas Masyaraka Daha Nagara HSS
Ada Sentra Kerajinan Emas dan Perak di Desa Habirau dan Parigi HSS, Produknya Merambah Kalteng
di Kalsel ternyata sebagian perhiasan emas dan perak yang dijual di toko-toko tersebut produksi perajin dari Desa Habirau dan Parigi
Penulis: Hanani | Editor: Eka Dinayanti
Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - Bagi yang menyukai aksesoris perhiasan emas dan perak, biasanya datang ke pertokoan yang ada di pasar-pasar khusus perhiasan tersebut.
Nah, di Kalsel ternyata sebagian perhiasan emas dan perak yang dijual di toko-toko tersebut produksi perajin dari Desa Habirau dan Parigi, Kecamatan Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Hampir semua warga setempat memiliki keahlian membuat desain perhiasan emas dan perak yang diwarisi secara turun temurun.
Tiap hari warga yang bermukim di perairan rawa tersebut membuat perhiasan berbahan emas dan perak yang menjadi sumber mata pencaharian utama, selain bertani dan menangkap ikan.
• Sumber Daya Alam yang Minim Membentuk Masyarakat Daha Nagara HSS yang Kreatif
Mereka membuatnya dengan peralatan manual, yaitu alat patri atau bubut.
Perhiasan yang dibuat berupa gelang, anting, cincin, gelang kaki, serta kalung.
“Kami belajar dari orangtua, yang kakek dan nenek juga punya keahlian membuat perhiasan emas dan perak,” ungkap Supian dan Adit, kepada banjarmasinpost.co.id beberapa waktu lalu.
Adapun bahan perak maupun emas dibeli di Banjarmasin.
“Untuk perak sebagian membeli bahan perak bekar yang didaur ulang dengan cara dimurnikan dengan air keras,” ungkap Supian.
(banjarmasinpost.co.id/hanani)