Berita Banjarmasin
Satpolair Polresta Banjarmasin Sosialisasikan Bahaya Radikalisme di Kampung Melayu
Bahaya paham radikal dan anti Pancasila disampaikan petugas Satpolair Polresta Banjarmasin kepada masyarakat di Kampung Melayu Banjarmasin Kalsel.
Penulis: Jumadi | Editor: Alpri Widianjono
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Mencegah dan memperkuat pemahaman masyarakat tentang bahaya radikalisme dan terorisme, Satuan Polisi Perairan (Polair) Polresta Banjarmasin menggelar penyuluhan bahaya radikalisme dan anti Pancasila.
Penyuluhan itu ditujukkan kepada masyarakat, bertempat di kawasan bantaran Sungai Martapura, depan Langgar Al Qomar, Kampung Melayu, Kecamatan Banjarmasin Tengh, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan ( Kalsel ), Kamis (13/8/2020).
Kegiatan tersebut disampaikan oleh Kasatpolair Polresta Banjarmasin, Kompol John Louis Letedara, melalui Kanit Harkan, Ipda Sutopo Yuwono.
Dalam pesan-pesannya disampaikan bahwa penyuluhan ini merupakan bagian dari upaya Polri guna menangkal tumbuh kembangnya faham radikal. "Agar masyarakat tahu bahwa paham radikalisme dan anti Pancasila ini sangat berbahaya. Untuk itu, masyarakat harus lebih waspada,"pinta Kanit Harkan.
Ditambahkannya, kedatangan anggota Satpolair ini selain meningkatkan hubungan silaturahmi antara Polri dengan masyarakat, juga untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar mengetahui bagaimana ciri-ciri dari paham radikalisme dan anti Pancasila.
• Air Sungai Sering Pasang dan Meluap, Satpolair Polresta Banjarmasin Antisipasi ini
• Suhu Tubuh Pengguna Jasa Angkutan Fery Dicek, Satpolair Polresta Banjarmasin Sosialisasikan ini
• Satpolair Polresta Banjarmasin Bekuk Pencuri Gearbox Milik Warga Mantuil
• Perempuan Penumpang Kelotok Ketahuan Bawa 14 Paket Sabu Saat Satpolair Polresta Banjarmasin Razia
• Cegah Faham Radikal, Satpolair Polresta Banjarmasin Datangi Sungai Duyung Kuin, Ini yang Dilakukan
Selain itu, dirinya meminta kepada warga, aparat kelurahan, tokoh agama dan tokoh masyarakat agar mengetahui serta melakukan deteksi awal dengan mendata warga pendatang baru.
Dengan demikian, data yang diperolah dapat diketahui maksud serta tujuanya bertempat tinggal di tempat tersebut.
"Tentunya kami berharap peran dari masyarakat untuk memiliki kepekaan dan saling peduli untuk mengenal antara tetangga di lingkungan tempat tinggalnya. Sehingga faham redikalisme dan anti pancasila dapat kita cegah secara bersama-sama," tambah Ipda Sutopo Yuwono.
Ungkapkan senada disampaikan Kasatpolair Polresta Banjarmasin, bahwa kegiatan tersebut selain mencegah bahaya paham radikalisme dan anti Pancasila di tengah masyarakat, juga merupakan bentuk implementasi dari Program Kerja Kapolda Kalsel Irjen Pol Nico Afinta, yakni penguatan pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (Harkamtibmas).
"Dengan ini, kami harapkan masyarakat untuk selalu waspada serta turut mengantisipasi tumbuhnya gerakan radikal di lingkungan tempat tinggalnya, dengan melaporkan kegiatan yang terlihat janggal kepada Babinkamtibmas, Babinsa atau kantor kepolisian setempat," kata Kasatpolair
Pada kegiatan tersebut juga diisi dengan diskusi tanya jawab, penandatanganan deklarasi bersama menghindari dan menolak gerakan radikal dan anti Pancasila.
Selain itu juga, dilakukan penyerahan bantuan berupa pelampung dan paket sembako, serta bendera Merah Putih dan poster Pancasila berlambang Garuda.
(Banjarmasinpost.co.id/Jumadi)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/satpolair-polresta-banjarmasin-bagikan-bendera-merah-putih-kampung-melayu.jpg)