Batlk
BTalk Bersama Profesor Mujiburrahman, Masyarakat Harus Berhijrah dan Kreatif di Tengah Covid-19
Rektor Univesitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin, Prof Dr H Mujiburrahman MA menjadi bintang tamu di acara BTalk Show Banjarmasin
Penulis: Syaiful Anwar | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Suasana cukup santai, tapi serius saat Rektor Univesitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin, Prof Dr H Mujiburrahman MA menjadi bintang tamu di acara BTalk Show Banjarmasin, Kamis (20/8/2020).
Mujiburrahman dengan lugas dan menarik menjawab setiap pertanyaan BTalk yang mengangkat tema Hijrah dan Kemerdekaan Dimasa Pandemi yang dipandu host Syaiful Anwar.
Guru besar UIN Antasari tak hanya membahas peringatan HUT Kemerdekaan RI yang berbeda dibanding tahun sebelumnya, juga hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah serta masyarakat harus bisa menyesuaikan dengan kondisi Covid 19.
"Di masa pandemi Covid-19 dan peringatan hari kemerdekaan RI, cukup banyak terjadi perubahahan yang luar biasa dalam kehidupan kita," kata Mujib.
• Btalk: Nostalgia Salwa dan Salma, Purna Paskibraka Kalsel di Momen HUT ke-75 RI Hari Kemerdekaan
• BTalk Spesial 70 Tahun Provinsi Kalsel, Gubernur Sahbirin Ungkap Strategi Hadapi Pandemi Covid-19
• BTalk Bersama Aman Babun, Semasa Kecil Pecahkan 50 Ember
Menurut dia, meski nantinya telah ditemukan vaksin Covid 19, tidak bisa kembali ke normal di masa sebelumnya.
Namun, lanjut Mujib, dengan adanya Covid ini membuat masyarakat dituntut harus lebih kreatif dan tidak bisa berdiam diri saja hanya dengan bermain handphone atau tidur-tiduran di rumah.
Misalnya, BPost yang selama ini hanya dengan media cetak dan online, sekarang hijrah dengan conten baru BTalk.
Dijelaskan tidak hanya sekarang, Nabi Muhammad pun sudah memberikan contoh ke ummat Islam, melakukan hijrah dari Mekkah ke Madinah dengan meninggalkan tanah kelahiran, keluarga, harta dan lain-lain ke tempat baru yang tak ada keluarga.
"Selama hijrah, banyak tantangan, rintangan dan cobaan yang dihadapi kekasih Allah ini. Berkat keyakinan Nabi, akan meraih hasil lebih baik yang harus diperjuangankan, beliau hijrah untuk meraih cita-cita kedepan yang lebih baik," tandasnya.
Begitu juga bangsa Indonesia juga melakukan hijrah yang tadinya dijajah bangsa Belanda dan berlanjut ke Jepang, akhirnya berhijrah dengan memproklamasikan kemederkaan.
"Jadi, berdasarkan sejarah di atas, untuk berhijrah itu perlu perjuangan keras dan kita harus bisa menyesuaikan dengan kondisi virus Corona. Tapi kita berharap jangan kebabalasan," tegasnya.
Saat ini, lanjut Mujiburrahman, dalam perasaan kemerdekaan juga harus berhijrah.
Tadinya setiap peringatan kemerdekaan tanggal 17 Agustus, upacara bendera dengan adanya pasukam 17, 8 dan 45 orang dan sekarang saat menaikkan dan menurunkan bendera di Istana Negara hanya dilakukan tiga orang.
• BTalk Bersama Bupati Tapin: Kawasan RSUD Datu Sanggul Rantau Dongkrak Ekonomi
"Peringatan 17 pun dilakukan secara virtual dan jumlah tamu undangan yang datang dibatasi. Begitu juga acara naik pinang, lomba kelereng, makan kerupuk dan lain-lain berlangsung meriah, tahun ini ditiadakan," ujarnya.
Diperbincangan yang berlangsung hampir satu jam juga membahas sosial, budaya, ekonomi dan lain-lain cukup menarik disimak. (banjarmasin post.co.id/syaiful anwar)