Berita Banjarbaru
VIDEO Karhutla Sudah Merambah Sembilan Hektare Lahan di Wilayah Kota Banjarbaru
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kota Banjarbaru mulai mengancam di tengah pandemi Covid-19, sudah 9 hektare lahan yang terbakar.
Penulis: Aprianto | Editor: Syaiful Akhyar
Editor: Syaiful Akhyar
BANJARMASIN POST.CO.ID, BANJARBARU - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di wilayah Kota Banjarbaru mulai mengancam ditengah pandemi covid-19.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah, (BPBD Kota Banjarbaru, hingga Senin, (24/8/2020) di Kota Banjarbaru sudah terjadi delapan titik peristiwa Karhutla.
Dengan total sekitar sembilan hektare lahan yang sudah terbakar. Lokasi yang terbakar tersebar di kawasan Guntung Upih kelurahan Kemuning, wilayah Sungai Ulin, hingga di daerah kecamatan Cempaka.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPDB Kota Banjarbaru, pihaknya terus melakukan sosialisasi dan menghimbau agar warga Banjarbaru tidak membuka lahan pertanian dengan cara dibakar.
• Cara Mengecek & Jadwal Pengumuman Kelolosan Kartu Prakerja Gelombang 5 Pekan Ini, Siapkan Hal Ini
• VIDEO Rumah Batu Desa Ninian Balangan, Bergaya Arsitek Eropa Jadi Cagar Budaya Kabupaten Balangan
• Kebakaran Gegerkan Desa Kambitin Kabupaten Tabalong, 1 Rumah Hangus
"Sejak Juli hingga Agustus ini, total lahan yang sudah terbakar ada sekitar sembikan hektare lahan yang terdampak Karhutla," katanya, Senin, (24/8/2020).
Karhutla di Kota Banjarbaru mulai terdeteksi sejak Juli lalu. Dari sembilan titik lokasi karhutla, luasan lahan yang terbakar tiap titik ada satu hingga tiga hektar.
Namun, saat karhutla di kawasan Sungai Ulin yang terjadi pada Sabtu (22/8) di Sungai Ulin, luas lahan yang terbakar tercatat mencapai lima hektare.
"Beruntung api tidak sempat menjalar besar dan mendekati pemukiman. Kita juga dibantu rekan-rekan damkar swasta untuk proses pemadaman," lanjutnya.
Melihat kondisi karhutla di wilayah Banjarbaru, faktor utama dikatakan Zaini indikasinya karena faktor manusia. Berawal dari pembakaran sampah.
"Memang saat kebakaran berlangsung tidak kita dapati pembakarnya. Namun bekasnya tentu kelihatan, dan kebanyakan itu gara-gara membakar sampah lalu menjalar ke lahan," jelas Zaini.
Untuk itu, pihaknya bersama unsur TNI-Polri terus menyosialisasikan soal bahaya Karhutla kepada masyarakat Kota Banjarbaru.
Sosialisasi terus berjalan, terutama di titik rawan. BPBD Banjarbaru ungkap Zaini sangat terbantu dengan keberadaan Masyarakat Peduli Api (MPA) yang tersebar di beberapa kelurahan.
Dari MPA itulah, informasi karhutla bisa cepat diketahui. Mereka melaporkan bila ada karhutla, sembari berupaya memadamkan hingga tim BPBD datang dengan unit mobil pemadam.
(banjarmasinpost.co.id/Aprianto)