Wabah Virus Corona

Wali Kota Solok Alami Gangguan Indra Penciuman, Daftar 5 Kepala Daerah Meninggal Akibat Covid-19

Wali Kota Solok, Sumatera Barat (Sumbar), Zul Elfian positif Covid-19, sempat demam dan indra penciumannya terganggu.

Editor: Didik Triomarsidi
KOMPAS.com/DYLAN APRIALDO RACHMAN
Wali Kota Solok Zul Elfian dalam satu acara 

Editor : Didik Trio Marsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, PADANG - Pulang dinas dari Jakarta, Wali Kota Solok, Sumatera Barat (Sumbar), Zul Elfian positif Covid-19.

Sang Wali Kota sempat mengalami demam dan indra penciumannya terganggu.

"Usai pulang dinas luar dari Jakarta, pak Wali Kota mengalami demam, sesak napas dan indra penciumannya terganggu, " ujar Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Solok Dessy Syafril, Jumat (28/8/2020) yang dihubungi melalui telepon.

Karena memiliki gejala Covid-19 Zul Elfian mengikuti tes swab cepat di RSUD M Natsir Solok.

PUASA ASYURA Muharram 1442 H Dilaksanakan Besok Sabtu 29 Agustus, Berikut Niat, Doa dan Keutamaannya

Kabar Duka, Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani Meninggal Senin (10/8/2020) di RSUD Ulin

Cara Siswa Dapatkan Kuota 35 GB Per Bulan, Mendikbud Nadiem Siapkan Subsidi Internet Rp 7,2 Triliun

"Beliau memiliki gejala dan kemudian kami lakukan tes swab cepat pada hari Kamis (28/8/2020) kemarin. Hasil TCM tersebut bisa didapatkan dalam empat jam. Jadi paginya beliau mengikuti tes, sorenya hasilnya sudah didapatkan," sebutnya.

Lebih jauh dikatakan oleh Dessy, saat ini, Zul Elfian sudah menjalani isolasi mandiri di rumahnya dan

"Beliau menjalani isolasi di rumah dan diawasi oleh anaknya. Anak beliau yang dokter dan dia yang mengawasi," sambungnya.

Lebih jauh dikatakan oleh Dessy, pihak Dinas Kesehatan Kota Solok akan melalukan tracking terhadap dengan siapa saja Wali Kota Solok Zul Elfian pernah kontak.

"Yang jelas semua orang di rumah dinas Wali Kota akan menjalani tes swab yang akan dilakukan pada hari ini," sebutnya.

"Ada juga beberapa pegawai di OPD, karena pegawai tersebut mengatakan sempat kontak dengan pak Wali Kota."

"Selain itu kami mengimbau siapa saja yang pernah kontak dengan pak wali kota untuk melakukan tes swab."

Daftar 5 Kepala Daerah Meninggal Akibat Covid-19

Berikut sejumlah kepala daerah di Indonesia yang meninggal dunia akibat terjangkit virus corona.

Jumlah korban meninggal akibat virus corona di Indonesia terus mengalami penambahan setiap harinya.

Tak hanya masyarakat umum, sejumlah pejabat juga turut menjadi korban dari keganasan Covid-19.

Berdasarkan pantauan Tribunnews.com, hingga Jumat (28/8/2020), sedikitnya sudah ada lima kepala daerah di Indonesia yang meninggal dunia setelah terjangkit Covid-19.

Siapa saja mereka? Berikut Tribunnews.com telah merangkumnya dari berbagai sumber:

1. Wakil Bupati Way Kanan

Wabup Way Kanan Edward Anthony saat hadiri acara silaturahmi Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) pada kamis (14/2/2019).
Wabup Way Kanan Edward Anthony saat hadiri acara silaturahmi Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) pada kamis (14/2/2019). (Dok. ISTIMEWA)

Wakil Bupati Way Kanan, Lampung, Edward Antony meninggal dunia pada Minggu (16/8/2020).

Edward menghempuskan napas terakhirnya setelah sepekan dirawat di RSUD dr H Abdul Moeloek Bandar Lampung karena terjangkit Covid-19.

Kabar meninggalnya Wakil Bupati Way Kanan Edward Antony dibenarkan oleh Juru Bicara (Jubir) tim gugus tugas penanganan Covid-19 Kabupaten Way Kanan, Anang Risgiyanto.

"Benar," ujar Anang saat dikonfirmasi TribunLampung,co.id, Minggu (16/8/2020).

Anang menyebut, Edward dinyatakan positif Covid-19 pada 8 Agustus 2020.

Dari hasil tracing yang dilakukan, sebelum dinyatakan positif, Edward diketahui punya riwayat perjalanan ke Jakarta.

Lantaran mengeluh sesak napas, akhirnya dilakukan perawatan di ruang isolasi.

Selain dinyatakan positif corona, Edward juga diketahui memiliki penyakit penyerta, yaitu diabetes melitus dan jantung.

2. Wali Kota Banjarbaru

Tangkapan layar video Wali Kota Banjarbaru, Nadjmi Adhani mengumumkan dia dan istrinya tertular Covid-19.
Tangkapan layar video Wali Kota Banjarbaru, Nadjmi Adhani mengumumkan dia dan istrinya tertular Covid-19. (kompas.com/Istimewa)

Wali Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel), Nadjmi Adhani meninggal dunia pada Senin (10/8/2020) akibat Covid-19.

Nadjmi meninggal setelah menjalani perawatan selama dua pekan di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin.

Kabar meninggalnya Nadjmi Adhani disampaikan langsung oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarbaru, Zaini Syahranie.

"Innalillahiwainnailaihi rojiun, telah meninggal dunia bapak Wali Kota Banjarbaru H Nadjmi Adhani, pukul 02.30 Wita di Rumah Sakit Ulin Banjarmasin," ujar Zaini dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Sebelum meninggal, Nadjmi Adhani mengumumkan, dirinya bersama istri terinfeksi Covid-19 melalui video dan dibagikan kepada sejumlah jurnalis.

Video tersebut direkam di salah satu ruangan Rumah Sakit Daerah Idaman (RSDI) Banjarbaru.

Dalam video berdurasi dua menit tersebut, Nadjmi Adhani tampak mengenakan alat bantu pernapasan.

Tak lama setelah membagikan video tersebut, kondisinya dilaporkan menurun dan dirujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin.

3. Bupati Morowali Utara

Bupati Morowali Utara, Sulawesi Tengah, Aptripel Tumimomor.
Bupati Morowali Utara, Sulawesi Tengah, Aptripel Tumimomor. (Kompas.com)

Mengutip Kompas.com, Bupati Morowali Utara, Aptripel Tumimomor meninggal dunia sehari sebelum hasil swab keluar.

Aptripel Tumimomor meninggal pada Kamis (2/4/2020) malam di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wahidin Sudirohusodo, Makassar.

Kemudian hasil uji laboratorium sampel cairan tenggorokan Aptripel Tumimomor baru keluar pada Jumat (3/4/2020).

Tim medis RSUP Wahidin Sudirohusodo menyatakan, Bupati Morowali Utara itu positf terinfeksi virus corona.

Sebelum dirujuk ke Makassar, Aptripel Tumimomor sempat menjalani perawatan di RSU Kolonadale, Morowali Utara.

Namun, sehari setelah dirawat di RSUD Wahidin Sudirohusodo, Aptripel Tumimomor meninggal dunia.

Aptripel Tumimomor terinfeksi virus corona setelah melakukan perjalanan ke Jakarta selama dua minggu.

Wali Kota Tanjungpinang Syahrul meninggal dunia pukul 16.45 WIB, Selasa (28/4/2020).
Wali Kota Tanjungpinang Syahrul meninggal dunia pukul 16.45 WIB, Selasa (28/4/2020). (ISTIMEWA)

Wali kota Tanjungpinang Syahrul
Wali kota Tanjungpinang Syahrul (Endra Kaputra/Tribun Batam)

Wali Kota Tanjungpinang Syahrul meninggal dunia di ruang ICU Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Raja Ahmad Thabib, Kepulauan Riau akibat Covid-19.

Syahrul menghembuskan napas terakhir pada Selasa (28/4/2020) sekira pikul 16.45 WIB.

Kabar duka ini disampaikan jubir gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kepulauan Riau (Kepri) yang juga kepala Dinas Kesehatan Prov Kepri Tjetjep Yudiana.

Tjetjep menhatakan, kabar duka ini didapat dari tim medis yang merawat orang nomor satu di Tanjungpinang ini.

"Innalillahi wainnailaihi rojiuun, telah berpulang ke Rakhmatullah Bapak Wali Kota Tanjungpinang hari Selasa tgl 28 April 2020, sekitar pukul 16.45 WIB. Semoga Arwah beliau mendapat tempat yang Mulya di sisi Allah SWT Aamiin YRA,” kata Tjetjep melalui pesan WhatsApp, Selasa (28/4/2020), dikutip dari Kompas.com.

Tjetjep mengaku, sebelumnya kondisi Syahrul sempat membaik, meski mengenakan ventilaotor sebagai alat bantu pernapasan.

Informasi dari tim kesehatan menyebutkan, bahwa ginjal dan jantung mulai berfungsi normal.

Walau ginjal dan jantung mulai berfungsi, pada Selasa siang Syahrul belum sadarkan diri dan masih menggunakan ventilator.

"Padahal siang tadi kondisinya stabil, namun kenyataan berkata lain, semoga arwah beliau mendapat tempat yang Mulia di sisi Allah SWT, Aamiin," ujarnya.

5. Plt Bupati Sidoarjo

Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin meninggal dunia karena terpapar Covid-19, Sabtu (22/8/2020).
Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin meninggal dunia karena terpapar Covid-19, Sabtu (22/8/2020). (SURYA.CO.ID/M Taufik)

Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin meninggal dunia setelah terinfeksi Covid-19, Sabtu (22/8/2020).

Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo, dr Syaf Satyawarman mengatakan, pihaknya sempat curiga saat Nur menderita sakit.

Sebelum meninggal, Nur sempat merasakan demam, batuk, dan sesak napas.

Nur sempat diminta untuk melakukan swab tes, namun kader PKB ini menolaknya.

"Kami sudah curiga saat beliau sakit, namun beliau menolak saat kami tawarkan tes swab," kata Syaf, dikutip dari Kompas.com.

Baca: Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin Meninggal karena Covid-19, Sakit Seminggu tapi Tolak Swab

Karena kondisi semakin memburuk, Nur kemudian dibawa ke Rumah Sakit Sidoarjo untuk mendapat perawatan.

Ternyata, saat diperiksa, Nur dinyatakan terjangkit Covid-19.

Lantaran kondisi kesehatan yang terus menurun, Nur meninggal pada Sabtu sore.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wali Kota Solok Positif Covid-19, Pulang dari Jakarta Demam, Sesak Napas, Alami Gangguan Indra Penciuman", Klik untuk baca:

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved