Pemkab Tanbu Tunggu Lelang untuk Perkerasan Jalan Desa Dadap

Editor: Alpri Widianjono

BANJARMASINPOST.CO.ID, BATULICIN - Dua desa di perbatasan di Kecamatan Kusan Hulu, Kabupaten Tanahbumbu (Tanbu), Provinsi Kalimantan Selatan, saat ini sedang berlangsung pembangunan berupa perkerasan jalan sepanjang 10 kilometer.

Kondisi jalan di dua desa tersebut membuat warga kesulitan. Beberapa bulan lalu, Sekretaris Daerah Tanbu, H Rooswandi Salem, turun langsung melakukan pemeriksaan ke lokasi.

Setelah itu, akhirnya dilaksanakan perkerasan jalan dan saat ini masih berlangsung dengan anggaran Rp 6,3 miliar. Selain itu, juga memperbaiki sejumlah jembatan yang rusak di lokasi tersebut.

Bukan hanya di dua desa ini, satu desa di perbatasan lainnya yang masih dalam satu kecamatan Kusan Hulu,  yakni Desa Dadap, juga berlangsung akivitas pembangunan yang sama. Akses dan jaringan telepon hampir tidak ada.

• Puluhan Tahun Terisolasi, Jalan ke Desa Tamunih dan Batu Bulan Tanbu Akhirnya Diperkeras

• Dedi Akhirnya Bebas, Restorasi Justice Pertama di Kalsel Diterapkan Kejari Tanbu

• Warga Amankan Truk Angkut Kayu, KPH Kusan Kabupaten Tanbu Sebut Tidak Tahu

• Unik dan Langka, Sapi Brahman Milik Peternak Desa Ringkit Tanbu Lahirkan Anak Sapi Kembar

Sekretaris Daerah Tanbu, H Rooswandi Salem, Selasa (1/9/2020), kepada Banjarmasinpost, mengatakan, ada tiga desa di perbatasan yang perlu perbaikan jalan. Kondisinya memang sangat memprihatinkan dan belum pernah diaspal.

Sebab itu, pemerintah daerah memprioritaskan agar desa itu juga bisa menikmati akses jalan yang mudah menuju kantor kecamatan hingga ke pemerintah daerah.

"Dua desa sedang pengerjaan perkerasan jalan, yakni Tamunih dan Batu Bulan. Sementara satu lagi di Desa Dadap, masih belum karena anggarannya baru akan dilelang dan dikerjakan tahun ini," katanya.

Ditambahkan Anwari Delmi, Kasi Jembatan pada Dinas PUPR Tanahbumbu, menambahkan, pengerjaan di Desa Dadap masih menunggu lelang proyek untuk perkerasan jalan.

Total jalannya sepanjang 8 kilometer dan dua jembatan. Namun yang dianggarkan tahun ini sepanjang 2,5 kilometer dengan pagu Rp 1 miliar. Panjang jalan itu langsung terputus oleh sungai, sehingga juga perlu jembatan yang layak.

(Banjarmasinpost.co.id/Man Hidayat)