Berita HSU
Petugas BKSDA Kalsel Minta Warga Tidak Menyakiti Satwa Langka
BKSDA Kalsel beri penyuluhan kepada warga Amuntai, Kabupaten HSU, tentang satwa langka agar tidak disakiti dan segera melapor.
Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Alpri Widianjono
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI – Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Provinsi Kalimantan Selatan, masih memiliki hutan yang menjadi habitat bekantan, seperti di Desa Mawar Sari dan Desa Pinangkara.
Seekor bekantan telah ditemukan warga, saat hanyut di sungai di Desa Kota Raden Hilir, Kecamatan Amuntai Tengah, Kota Amuntai. Dugaan kuat, satwa ini kemungkinan dari hutan itu.
Petugas BKSDA Wilayah Banua 6 Kalsel, Aris Fadillah, Sabtu (5/9/2020), mengatakan, bekantan jantan biasanya memang memisahkan diri dari kelopok saat ada jantan lain yang lebih muda mulai beranjak dewasa.
Bekantan yang ditemukan warga tersebut, disebutnya, masuk dalam usia produktif. Kemungkinan. memisahkan diri dari kelompok.
• Bekantan Tangkapan di Amuntai Diperiksa KPH Balangan Sebelum Dilepas di Hutan Konservasi Tapin
• Video Bekantan Ini Hanyut di Sungai di Kota Raden Hilir HSU, Lehernya Terjerat Tali
• Pembawa Sabu Dibekuk Anggota Satresnarkoba Polres HSU di Pinggir Jalan
• Kelompok Kerajinan Desa Banyu Hirang Amuntai Dibantu Rumah Display, Tampilkan Produk Khas HSU
Dugaannya juga, bekantan tersebut berasal dari wilayah Desa Mawarsari dan Desa Pinangkara yang memang masih ada populasi bekantan.
“Kami sudah memberikan penyuluhan kepada warga terlebih yang dekat dengan kawasan hutan. Jika melihat satwa langka, termasuk bekantan, tidak menyakiti dan segera melaporkan,” ujarnya.
Sosialisai juga diberikan kepada warga tentang hewan yang dilindungi. Karena, sebagian warga masih melakukan aktivitas di hutan, seperti mencari burung atau mencari ikan.
(Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati)