Berita Tanahlaut
Pastikan Tumbuhkembang Sehat, Peternak Sapi di Tanahlaut Kalsel Harus Latih Pedet Lakukan ini
Pertumbuhan dan perkembangan ternak sapi sangat ditentukan cara perawatan dan perlakuan yang dikakukan peternak.
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Pertumbuhan dan perkembangan ternak sapi sangat ditentukan cara perawatan dan perlakuan yang dikakukan peternak.
Karena itu, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), mengintensifkan kegiatan penyuluhan dan pelayanan kesehatan terpadu di kantong-kantong ternak di Tala.
Kepala Seksi Perbibitan Ternak Disnak Keswan Tala Handri Sulistiono menerangkan manajemen penyapihan yang tidak tepat dapat menghambat pertumbuhan pedet.
• Aksi Nikita Mirzani Pegang-pegang Rey Mbayang Bikin Dinda Hauw Bereaksi, Ruben Onsu: Heh Geser
• Tindakan Venna Melinda pada Ranty Maria dan Febby Rastanty Saat Verrell Bramasta Rayakan Ultah
• Meski Terdampak Pandemi Covid-19 Capaian Pendapatan Tala Tergolong Stabil, Kecuali Sektor ini
Hal ini ditandai bulu kasar, kusam, dan berperut buncit (pot belley), bahkan dapat berakibat pada kematian pedet.
Pedet perlu dilatih mengonsumsi konsentrat dan hijauan hingga tiga bulan (12 minggu).
Menyapih berarti menghentikan pemberian susu pada pedet, baik susu yang berasal dari indukan ataupun dari induk lain.
Handri menuturkan pedet umur tiga bulan, rumen dan retikulum telah berkembang baik.
Jadi, pemberian susu dapat dikurangi.
Kemudian secara bertahap diberikan konsentrat.
"Bila sudah mau makan konsentrat maka pedet tidak diberikan susu lagi karena kosentrat tersebut sebagai makanan pengganti," jelasnya, Minggu (13/9/2020).
Ciri-ciri pedet yang siap disapih, di antaranya tidak lagi menyusu pada induknya.
Biasanya berumur kurang lebih 3-4 bulan (90-120 hari), bobot badan mencapai sekitar 150 kilogram.
Volume konsumsi konsentrat ataupun hijauan pedet diupayakan sekitar 1,4 -1,8 kilogram hijauan tiap hari.
Kandang juga dipisah dari indukan.
“Melalui manajemen penyapihan yang baik diharapkan akan mempercepat pemulihan organ reproduksi induk sehingga aktivitas reproduksinya cepat kembali normal dan induk siap dikawinkan/bunting kembali,” ujar Handri.
(banjarmasinpost.co.id/roy)
