Berita Viral

VIRAL Bocah Ngemis di Lampu Merah Awalnya Bikin Kasih, Selelah Lakukan Ini Bikin Orang Kesal

Pengunggah video itu mengatakan, saat itu dirinya baru saja pulang les dan tak sengaja melihat ada anak kecil mengemis di lampu merah.

Editor: Didik Triomarsidi
Akun TikTok @tanynya3
Sebuah video yang memperlihatkan seorang bocah mengemis di lampu merah viral di media sosial 

Bocah ngemis marah saat tak diberi uang

Sebuah video yang memperlihatkan seorang bocah mengemis di lampu merah viral di media sosial (Kolase Tribunnews.com)

Terkait dengan peristiwa itu, Psikolog sekaligus Kepala UPT Bimbingan dan Konseling Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Hudaniah memberikan tanggapannya.

Hudan mengatakan, dalam psikologi perilaku anak tersebut dikategorikan sebagai perilaku agresif.

Dalam psikologi, kata Hudan, perilaku agresif terdapat beberapa perspektif, satu di antaranya adalah insting, dalam hal ini adalah mempertahankan diri.

"Mungkin anak itu merasa terancam ketika dia tidak mendapatkan pemberian orang," kata Hudan saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (16/9/2020).

"Jadi ada bentuk-bentuk hukuman yang dia terima ketika mengemis tidak dapat (uang)."

"Kemudian secara insting dia mempertahankan dirinya dengan melakukan agresifitas," jelas Hudan.

Sebuah video yang memperlihatkan seorang bocah mengemis di lampu merah viral di media sosial
Sebuah video yang memperlihatkan seorang bocah mengemis di lampu merah viral di media sosial (Akun TikTok @tanynya3)

Lebih lanjut Hudan menjelaskan, faktor yang bisa membuat anak tersebut berperilaku demikian karena modeling atau meniru.

"Modeling itu adalah produk dari perilaku melihat orang lain, jadi apakah tokoh atau model (social modeling atau social learning)."

"Dia melihat orang yang dipersepsi punya daya tarik, misalnya orangtua, teman atau orang dewasa yang ada di sekeliling dia," terangnya.

Menurutnya, selain pernah mendapat hukuman, ada kemungkinan bocah itu pernah melihat orang yang tidak mendapatkan sesuatu kemudian melakukan sesuatu seperti marah dan kemudian dari marahnya itu akhirnya mendapatkan sesuatu.

"Misalnya ada orang lain minta mainana kemudian nggak dapat dan ngambek, kemudian setelah ngambek dapat mainan. Kemudian dia akan ulang (tiru)," kata Hudan.

Menurut Hudan, bisa saja bocah itu melihat model langsung dari teman sebayanya yang menarik perhatiannya atau orang dewasa atau bisa juga dari sosial media.

"Apa yang dia lihat, dia rekam di dalam memorinya, suatu saat dia akan memanggil kembali informasi yang pernah dia rekam dari tokoh itu kemudian dia lakukan," jelasnya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved