Kalselpedia
KalselPedia - Mengenal Monumen Divisi IV ALRI di Kompleks Makam Pahlawan Hasan Basry di Banjarbaru
Monumen Divisi IV ALRI ini berada di bundaran makam Brigjen Hasan Basri di Jalan A Yani kilometer 20, Liang Anggang, Banjarbaru.
Penulis: Stanislaus Sene | Editor: Syaiful Akhyar
Editor: Syaiful Akhyar
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Monumen Divisi IV ALRI ini berada di bundaran makam Brigjen Hasan Basri di simpang empat Jalan A Yani kilometer 19, Lianganggang, Banjarbaru.
Tugu ini menunjukkan kiprah ALRI dalam menjaga wilayah Indonesia khususnya di Kalsel. Di sebelahnya terdapat makam seorang Jenderal yang merupakan tokoh Kalsel.

Di tugu ini ada meriam jenis howitzer kaliber 105 mm milik kesatuan marinir TNI-AL dan tank amfibi PT 76.
Tank seberat 14,5 ton dan meriam tersebut bukan digunakan untuk pajangan di Monumen Divisi Alri tersebut. Kedua alutsista (alat utama sistem pertahanan) di pensiunan karena usianya sudah tua.
• KalselPedia - Taman Makam Pahlawan Nasional Brigjen H Hasan Basry dan Monumen Divisi IV ALRI
• KalselPedia - Mengenal Brigjen H Hasan Basry Pahlawan Nasional dari Kabupaten HSS Kalimantan Selatan
• KalselPedia - Pasar Kesatrian di Kelurahan Pengambangan Banjarmasin
Kedua alutsista tersebut kebetulan memang memasuki usia purnatugas karena sudah berusia hampir 50 tahun, sementara masa pakainya hanya 30 tahun.
Pendirian monumen Divisi Alri tersebut dilaksanakan pada saat Danlanal Banjarmasin waktu itu adalah Letnan Kolonel (P) Dato Rusman.

Kedua alutsista itu dibawa DARI Surabaya menggunakan KRI Teluk Penyu, ke Banjarmasin, pada September 2013.
Tank tersebut milik Resimen Kaveleri Karang Pilang Surabaya, Jatim. Terakhir, tank tersebut diikutsertakan dalam latihan gabungan di Sangatta, Kaltim.
Kendaraan perang dengan moncong sepanjang tiga meter tersebut dapat memuat tiga orang: seorang pengemudi, seorang penembak dan seorang sebagai komandan.
Dalam peresmiannya, monumen ini dihadiri oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Marsetio siap meresmikan Monumen Divisi IV Angkatan Laut Republik Indonesia Kalimantan.
Monumen tersebut dibuat dekat makam Hassan Basry agar masyarakat Banua menumbuhkan rasa bangga dan bersyukur kepada sosok Hassan Basry.
Beliau putra Banua kelahiran Kandangan, 17 Juni 1923 yang telah dianugerahi gelar pahlawan nasional pada 3 November 2001.
(banjarmasinpost.co.id/Stan)