Kalselpedia
KalselPedia - Penjualan Tanaman Sayur Hidroponik Meningkat Selama Pandemi Covid-19
Owner Herbby Fresh Banjarmasin, Siti Fathimah mengatakan seiring pandemi Covid-19 penjualan sayur hidroponik pun meningkat.
Penulis: Mariana | Editor: Syaiful Akhyar
Editor: Syaiful Akhyar
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Tren bercocok tanam dengan cara hidroponik, kini memang telah marak di Banjarmasin. Terkhusus masyarakat perkotaan yang memiliki keterbatasan lahan namun ingin memiliki kebun.
Owner Herbby Fresh, Siti Fathimah mengatakan seiring pandemi Covid-19 penjualan sayur hidroponik pun meningkat.
Ia menanam dan menyuplai berbagai keperluan sayuran yakni sawi, tomat, bayam, kangkung, cabe, kacang panjang dan timun.
"Kami ada komunitas. Untuk memenuhi kebutuhan pembeli kami saling melengkapi, ada yang menanam sawi, ada tomat, ada timun dan lainnya. Jadi, kami siap menyediakan semua sayuran hasil hidroponik yang lebih sehat," jelasnya.
• KalselPedia - Begini Proses Budidaya Tanaman Herbs, Tahap Awal Secara Hidroponik
• KalselPedia - Jalan Trikora Banjarbaru, Jalan Alternatif Bebas Hambatan Banjarbaru ke Banjarmasin
• KalselPedia - Mengenal Brigjen H Hasan Basry Pahlawan Nasional dari Kabupaten HSS Kalimantan Selatan
Selain itu, ada bayam nerah, bayam brazil, selada merah, kale, mint, sweet basil, selada hijau, dan masih banyak lainnya yang diproduksi tanpa pestisida.
Agus memiliki fasilitas hidroponik dengan lebih dari seribu titik lubang tanam yang bisa hasilkan kurang lebih 80 kilo sayuran tanpa pestisida perbulan.
Dipaparkannya, dengan luasan halaman 3x4 meter dan ditanami sawi, maka paling minimal dalam 40 hari atau sekali panen bisa menghasilkan hingga Rp 1.500.000.
"Contoh untuk luasan halaman rumah 12 meter persegi dan kita tanami sawi dengan harga jual sekitar Rp 30.000 per kilo bisa menghasilkan Rp 1.500.000 juta dalam sekali panennya, untuk modal pembelian bibit, pupuk serta biaya lainnya kurang lebih menghabiskan Rp 350.000, maka masih ada keuntungan Rp 1.150.000," paparnya.
Meski demikian, ia tidak menampik saat proses pembuatan media tanam memerlukan biaya yang relatif besar. Mulai dari pembelian pipa, pembuatan rak, mesin air, penampungan air hingga plastik atau jala untuk melindungi tanaman.
(banjarmasinpost.co.id/Mariana)
