Berita Banjarbaru
VIDEO Petani dan Mahasiwa Bawa Semangka Saat Demo di Kantor Gubernur Kalsel
Memperingati Hari Tani Nasional 2020 para petani dan mahasiswa menggelar demo sambil membawa semangka dan sayuran ke Pemprov Kalsel.
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Alpri Widianjono
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID BANJARBARU - Aksi demo bertajuk "Selamatkan Petani" digelar buruh tani dan mahasiswa, Kamis (24/9/2020).
Sasaran unjuk rasa damai mereka adalah Kantor Gubernur Kalimantan Selatan di Kota Banjarbaru.
Aksi yang berkaitan dengan Hari Tani Nasional 2020 ini, mereka harapkan membuat pemerintah lebih melek atas kondisi sulit yang saat ini dihadapi petani, apalagi setelah merebaknya pandemi Covid-19.
Diungkapkan Dwi Putra Kurniawan, salah satu petani, kedatangannya bersama petani lainnya ingin secara langsung bertemu dengan kepala daerah.
Pihaknya, ingin menunjukkan buah semangka dan sayuran yang dihasilkan, yang mana saat ini harga jualnya anjlok di pasaran.
• Rumah Pilkada Kalsel 2020, Medsos Bisa Jadi Kunci Kemenangan Pilgub Kalsel
• VIDEO Pilkada Kalsel 2020, Hasil Pengundian Nomor Urut Pasangan Calon Peserta
"Kami ingin ketemu Pak Gubernur. Kalau tidak bisa hadir, bisa dengan Pak Wakil Gubernur. Kami datang jauh-jauh ke sini dengan membawa produk pertanian kami yang saat ini harganya anjlok," ujarnya.
Kelompok petani yang turun dalam aksi demo, kata Dwi, berasal dari berbagai daerah, baik itu Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Kabupaten Tabalong.
Dirinya bersama para petani menilai anjloknya harga komoditas sayur dan buah-buahan kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah.
"Contohnya, buah semangka yang saat ini harga per kilogramnya hanya Rp 500 saja. Sebelum pandemi, harganya Rp 3.000 per kilogram. Padahal kondisinya seperti ini, tapi Bupati tidak ada perhatian," keluhnya.
Oleh karena itu, massa menuntut pemerintah daerah untuk turun langsung menemui serta melihat keadaan petani di Kalimantan Selatan.
• Tim Jatanras Polda Kalsel Gulung Pelaku dan Penadah Pencurian Sepeda, Beraksi di Lebih 15 TKP
• Pelaku Penipuan Jual Mobil Ini Kerjai 9 Korban di Kalsel dan Kalteng
Lalu, pemerintah juga diminta untuk menjamin ketersediannya lahan pertanian dan perlindungannya.
Pendemo ditemui oleh Pelaksana Harian Sekda Kalsel, Roy Rizali Anwar. Di hadapan pendemo, Roy mengutarakan memang dampak Covid-19 berdampak pada petani saja, melainkan di setiap sektor usaha. Namun begitu, ia menjanjikan bahwa Pemprov Kalsel akan menangani kondisi sulit tersebut.
"Kita akui perputaran ekonomi saat ini tidak normal. Saat ini, kita tengah melakukan pemetaan dengan mendata siapa saja petani dan nelayan yang terdampak. Kita coba tangani melalui program stimulus ekonomi," tuturnya.
Roy menegaskan bahwa penanganan Covid-19 memang tak hanya di bidang kesehatan. Pemerintah telah menjalankan program Jaring Pengaman Sosial-JPS- yang alokasi anggarannya cukup banyak demi menambah keperluan masyarakat yang terdampak.
"Nah, untuk pogram stimulus ekonomi, kita ingin memetakan yang terdampak. Misalnya gerakan makan ikan membantu petani yang produknya tidak laku. Artinya, bantuan kita kepada petani itu sudah berjalan. Namun kita perlu lihat dari prioritasnya. Karena kalau semuanya langsung dilaksanakan, anggaran tidak cukup," tambah Roy.
• VIDEO Nasabah Bank Kalsel Raih Hadiah Simpeda Nasional, Bawa Pulang Rp 500 Juta
• Pilkada Kalsel 2020, Begini Tanggapan Paslon Pilgub Atas Hasil Undian Nomor Urutnya
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kalsel, Syamsir, juga menyambut mengungkapkan bahwa aspirasi yang disampaikan oleh petani adalah hal yang lumrah.
Ia sendiri tak membantah bahwa harga komoditas buah maupun sayur mengalami penurunan.
"Itu sudah biasa. Dengan adanya pandemi, komoditas semua pasti turun. Sebenarnya dari pemerintah kabupaten dan kota harus melakukan intervensi terkait harga yang anjlok ini. Aspirasi massa, semua kita tampung, untuk selanjutkan kita tindaklanjuti di lapangan," terangnya.
Dalam aksi dijaga oleh petugas keamanan dari kepoisian Polres Banjarbaru. Mahasiswa memberikan semangka yang harganya anjlok kepada pejabat sebagai sindiran bahwa pejabat harus peduli kepada petani.
Selain itu mahasiswa tampak melakukan puisi sebagai bentuk ekpresi kekecewaan kepada pemerintah yang dianggap kurang peduli ke petani.
• UPDATE Covid-19 Kalsel: Tembus 10.000 Orang yang Telah Terpapar CORONA
• Pilkada Kalsel 2020, Paslon Sahbirin-Muhidin Nomor Urut 1, Paslon Denny-Difriadi Nomor Urut 2
Namun setelah dari rangkaian dialog dan penjelasan, akhirnya demo bubar setelah ada pejabat yang mewakili Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor menandatangani akan tuntutan para petani dan mahasiswa.
(Banjarmasinpost.co.id/Nurholis Huda)