Sport
Mantan Atlet Bulu Tangkis Kalsel Ini Ungkap Paling Terkesan saat Lawan Pebulutangkis Nomor 1 Dunia
Kalimantan Selatan Khususnya Banjarmasin ternyata pernah memiliki atlet hebat di cabang bulutangkis yakni Riris Hendry Wibisana
Penulis: Khairil Rahim | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Kalimantan Selatan Khususnya Banjarmasin ternyata pernah memiliki atlet hebat di cabang bulutangkis.
Walau tidak lahir dan besar di Banjarmasin namun beberapa prestasi mampu dipersembahkan atas nama Banua. Dia adalah Riris Hendry Wibisana.
Saat diusia emasnya Riris yang awalnya atlet Jawa Timur namun hijrah ke Banjarmasin ini beberapa kali ikut di kejuaraan nasional dan Pekan Olahraga Nasional (PON).
"Dulu saya berbagai turnamen nasional selalu ikut tampil begitu juga dengan PON," kata suami dari Mis Rukia ini.
• Bupati Balangan H Ansharuddin Tutup Turnamen Bulu Tangkis Kecamatan Awayan
• Pelatih Bulu Tangkis di Kabupaten HST Programkan Latih Tanding
• Persiapan POPDA Sempat Terhenti, Kini Atlet Bulu Tangkis HST Fokus Pengembalian Fisik
Namun kini ayah dari Akhmad Yulianoor Wibisana dan Dewi Ayu Ananda Wibisono ini sudah pensiun dan memilih meninggalkan bulutangkis karena gabung di perusahaan bank swasta.
Riris menceritakan sebelum membela Kalsel dia berada di bawah dua panji klub Surabaya Jawa Timur yakni PB Kristus Raja dan PB Wima. Kemudian Riris pindah ke PB Rajawali d Banjarmasin.
Prestasi Riris dimulai saat dia duduk di Kelas 2 smp dengan meraih gelar juara satu se Jawa Timur.
Kemudian disusul Juara 1 se Universitas se indonesia mewakili dokter Sutomo nomor ganda dan tunggal
Lalu Riris juga pernah meraih gelar juara 1 event bulutangkis di Yogjakarta, juara 1 Jawa Timur ketika masih duduk dikelas 3 SMA.
Lalu meraih gekar rangking 1 Bulutangkis surabaya perorangan dan Pada tahun 1991 juara mewakili Banjarmasin Serta Juara 1 tunggal ganda campuran serta regu.
"Kalau nama Evan Evan dan tahunnya secara pasti saya lupa karena sudah sangat lama sekali. Tapi hasil juara itu dipublikasikan di koran-koran lokal," tambah dia.
Soal turnamen bulutangkis yang paling berkesan adalah saat dia tampil di kejuaraan Nasional di Palembang tahun 1985. Saat itu dia masuk 8 besar Riris berhadapan bulutangkis nomor satu dunia Icuk Sugiarto.
"Di zaman itu siapa yang tidak kenal dengan namanya saja orang sudah gemetar. Waktu itu sudah menyandang gelar juara dunia bulutangkis," sebut dia.
Sayang walau sudah mengeluarkan kemampuan penuh Riris harus mengakui keunggulan teknik dengan skor 15-12 dan 15+10.
"Walau kalah paling tidak saya mampu memberikan perlawanan bahkan skor yang dihasilkan pun tidak terlalu mencolok," sebut dia.