PMM Universitas Muhammadiyah Malang
Edukasi Ditengah Covid-19 dan Pentingnya Masker serta Handsanitizer di Desa Kampung Baiman
Edukasi Ditengah Covid-19 dan Pentingnya Masker serta Handsanitizer di Desa Kampung Baiman
* Sebagai Wujud Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)
BANJARMASINPOST.CO.ID - Pelaksanaan Program Kerja Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dilakukan kelompok 45 bersama dosen pembimbing Syariful Alam, SH.I, MH.I, sudah dilaksanakan mulai tanggal 10 September 2020 hingga satu bulan kedepan (satu bulan program kerjanya) telah mendapatkan respon positif dari masyarakat desa.
Pada hari Sabtu (19/9/2020) anggota PMM gelombang 10, kelompok 45, yang beranggotakan Maulida Hasna (Hubungan Internasional), M Khairul Rasyid (Hukum), M Erwan Amrullah (Hukum) dan M Wahyu Syafitri (Hukum), telah memberikan edukasi kepada setiap warga Desa Kampung Baiman mengenai bahayanya Covid-19 dan bagaimana cara menghadapinya.
Kegiatan ini dilakukan selama 7 hari guna menyadarkan masyarakat desa yang masih banyak belum sadar akan bahaya Covid-19 walaupun sudah memasuki era new normal seperti saat ini.
Selain itu, setiap hari Minggu kelompok 45 juga turut membangun semangat warga desa untuk selalu menjaga kesehatan mereka dengan mengadakan kegiatan senam bersama di desa Kampung Baiman.
Dan juga di mulai dari hari Senin (28/9/2020) anggota PMM gelombang 10, kelompok 45, bekerjasama dengan Posyandu setempat untuk bersama-sama berkeliling kampung guna melakukan pengecekkan kesehatan Balita, memberikan vitamin bulanan, serta mengukur tinggi dan berat badannya.
Kegiatan ini masih terus dilakukan kelompok 45 hingga saat ini berseling dengan kegiatan belajar bersama anak-anak desa setempat.
Anggota PMM gelombang 10, kelompok 45, turut membantu memberikan edukasi kepada anak-anak warga Desa Kampung Baiman yang kini hanya mendapatkan pendidikan melalui online class saja.
Kepala Desa Kampung Baiman, Azhar, mengatakan, akan lebih baik jika anak-anak juga mendapatkan pendidikan dan pembelajaran secara langsung karena jika selalu online class anak-anak akan bosan, jarang memperhatikan guru yang berbicara saat kelas daring, serta kesulitan mengerjakan tugas maupun memahami materi karena belajar hanya melalui gadget.
Kegiatan ini sangat didukung oleh warga desa setempat, terutama ibu-ibu. “Terimakasih banyak sudah membantu kami, para ibu-ibu yang sibuk berjualan serta sibuk mengurus rumah tangga. Dengan kehadiran mahasiswa disini sudah sangat membantu tanggung jawab kami sebagai seorang ibu yang harus memberikan pendidikan yang baik untuk anak-anak kami” ucap ibu Linda, perwakilan ibu-ibu desa," ujarnya.
Kemudian untuk program kerja 10 hari kedepan, anggota PMM gelombang 10, kelompok 45, akan memberikan bantuan berupa pemberian masker, handsanitizer gratis kepada seluruh warga desa, dan juga akan melakukan penyemrotan disinfectant di beberapa titik seperti di kantor kelurahan, mushola desa, pondok belajar, warung, dan beberapa tempat nongkrong warga desa setiap sore. (aol/*)