Serambi Ummah
Amalan Zikir yang Dianjurkan Dibaca di Hari Arba Mustakmir atau Rebo Wekasan 2020 Bulan Safar 1442 H
Tahun ini, Arba Mustakmir atau Arba Musta'mir dan biasa dikenal dengan Rebo Wekasan 2020 bertepatan jatuh pada hari Rabu (14/10/2020).
Penulis: Kristin Juli Saputri | Editor: Rahmadhani
BANJARMASINPOST.CO.ID - Saat ini umat muslim tengah memasuki hari-hari akhir Bulan Safar 1442 Hijriah / 2020.
Bulan Safar ini biasanya diidentikkan dengan bulan sial, terutama di hari Rabu terakhirnya yang bisa disebut dengan Rebo Wekasan.
Tahun ini, Arba Mustakmir atau Arba Musta'mir dan biasa dikenal dengan Rebo Wekasan 2020 bertepatan jatuh pada hari Rabu (14/10/2020).
Di bulan Safar ini sejumlah orang meyakini bahwa Allah banyak menurunkan bencana.
Dipercaya di hari tersebut Allah menurunkan ribuan bala bencana seperti penyakit, dan sebagainya.
Baca juga: DOA Tolak Bala, Amalan dan Zikir Saat Arba Mustakmir atau Rebo Wekasan, Rabu Akhir Bulan Safar
Baca juga: Bacaan Doa Tolak Bala Jelang Arba Mustamir 2020, Rabu Terakhir Bulan Safar
Baca juga: Penjelasan Ustadz Abdul Somad Soal Amalan Saat Arba Mustakmir atau Rebo Wekasan di Bulan Safar
Baca juga: Besok Arba Mustakmir, Ini Niat Sholat Rebo Wekasan dan Sholat Sunnah Rabu Terakhir di Bulan Safar
Banyak orang Islam percaya di bulan ini harus melakukan ritual-ritual penolakan bala.
Di Jawa, ada tradisi Rebo Wekasan sementara di Kalimantan Selatan ada tradisi Arba Mustakmir.
Baik Rebo Wekasan maupun Arba Mustakmir digelar tiap Rabu terakhir bulan Safar.
Saat Arba Mustakmir, dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, zikir, dan perbuatan baik lainnya sebagai bentuk penolakan bala tersebut.
Dikutip dari berita yang pernah diterbitkan Banjarmasinpost.co.id pada Rabu (15/11/2017) lalu, disebutkan bahwa
Arba Mustamir atau Rebo Wekasan adalah istilah yang digunakan untuk menyebut hari Rabu terakhir di bulan
Safar masih diyakini sebagian kalangan masyarakat sebagai hari yang sakral.
Di sebagian masyarakat Banjar, tradisi memperingati Arba Mustamir pun masih dilakukan hingga saat ini.
Di sebagian kalangan masyarakat Banjar, bulan Safar dianggap sebagai “bulan sial, bulan panas, bulan diturunkannya bala, dan bulan yang harus diwaspadai keberadaannya”.
Soal Arba Mustamir ini, Ketua PWNU Kalsel, Syarbani Haira memiliki pandangan tersendiri seperti yang disampaikan kepada Bpost Online.