Rabiul Awal 1442 H
Hukum Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Begini Penjelasan Ustaz Somad & 2 Ulama Lainnya
Perayaan maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh setelah Nabi Muhammad SAW wafat.
Editor : Didik Trio Marsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID - Berdasarkan kalender masehi bulan Rabiul Awal jatuh pada hari ini, Minggu (18/10/2020).
Bulan Rabiul Awal sangat ditunggu-tunggu umat muslim karena merupakan bulan yang istimewa.
Sebab, pada bulan mulia ini Nabi Muhammad SAW dilahirkan atau juga dikenal sebagai Maulid Nabi.
Nabi Muhammad, Rasulullah SAW lahir pada Senin 12 Rabiul Awal di tahun Gajah.
Perayaan maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh setelah Nabi Muhammad SAW wafat.
Baca juga: Bacaan Syair dan Lirik Sholawat Diba’i, Maulid Diba di Rabiul Awal 1442 H
Baca juga: Rabiul Awal 2020, Ini 10 Keistimewaan Bulan Maulid Rabiul Awal 1442 H Mulai Malam Ini
Dalam memperingati maulid Nabi Muhammad, umat muslim di berbagai daerah biasanya akan menggelar beragam acara.
Di desa-desa biasanya akan diadakan pengajian.
Namun ada juga yang mengadakan barzanji atau bacaan doa dan pujian berisi riwayat Nabi Muhammad SAW.
Selain itu, banyak juga yang menggelar tradisi menarik seperti perayaan dan permainan gamelan Sekaten.
Ada juga tradisi endhog-endhogan yang dilaksanakan oleh masyarakat Jawa-Using di Banyuwangi, Jawa Timur.
Lantas bagaimana hukumnya memperingati maulid Nabi Muhammad SAW ?
Apakah hukumnya termasuk bi'dah atau boleh saja karena berupa kegiatan yang positif?
Berikut Tribun Jabar rangkum dari berbagai sumber mengenai hukum memperingati maulid Nabi Muhammad SAW.
Baca juga: DAFTAR Ucapan Maulid Nabi 2020 untuk IG, FB, Twit & WA: Our Prophet Muhammad, May Peace be Upon Him
Baca juga: Bacaan Sholawat Barjanzi untuk Maulid Nabi 2020 di Bulan Rabiul Awal 1442 H, Baca Sholawat Nabi
1. Ustaz Abdul Somad

Dalam ceramahnya beberapa waktu lalu, Ustaz Abdul Somad mengatakan memperingati maulid Nabi Muhammad SAW diperbolehkan.