Berita HSU
Lab PCR RSUD Pambalah Batung Amuntai HSU Beroperasi, Tenaga Medis Dibekali Pelatihan Khusus
Menyusul beroperasinya lab PCR di RSUD Pambalah Batung Amuntai, sebanyak 12 orang tenaga medis setempat mengikuti pelatihan khusus selama dua minggu.
Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Syaiful Akhyar
Editor: Syaiful Akhyar
BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI - Laboratorium Polimerase Chain Reaction (PCR) untuk tes swab di RSUD Pambalah Batung Amuntai kabupaten HSU, akhirnya difungsikan.
Selain perangkat untuk tes swab pihak rumah sakit juga telah mempersiapkan ruangan yang sesuai standar untuk pengecekan sampel.
Dimana harus jauh dari fasilitas pelayanan umum, dan ini sesuai dengan aturan peraturan kesehatan. Yang telah disiapkan oleh RSUD Pambalah Batung untuk operasional Laboratorium adalah menyiapkan tenaga medis.
Saat ini tenaga medis berjumlah 12 orang sudah mengikuti pelatihan. Tenaga medis mengikuti pelatihan selama dua minggu.
Baca juga: Pengelola Wisata di Kabupaten HSS Harapkan Ada Penguat Jaringan Seluler
Baca juga: Terganjal Pandemi Covid-19, Tiga Pesepakbola Muda Banua Batal Tampil di Paris Perancis
Baca juga: FPTI Kalsel Berangkatkan Enam Atlet Panjat Tebing Junior Ikuti Seleksi Nasional di Jakarta
Pelatihan ini juga mengikuti aturan dari kementerian kesehatan bahwa tenaga kesehatan wajib mengikuti pelatihan khusus.
“Selama dua minggu tenaga medis yang memang telah memiliki keahlian dasar mendapat pelatihan kembali untuk penugasan di Laboratorium PCR,” ujar Direktur RSUD Pembalah Batung dr Yandi Friandi, Senin (19/10/2020)
Tahapan prosesnya, pasien yang akan menjalani tes swab sebelumnya dimelakukan pengambilan sampel di bagian luar laborotorium.
Selanjutnyapetugas akan membawa sampel sesuai prosedur seperti menggunakan APD dan di ruangan dengan standar suhu untuk pengecekan.
Sampel yang sudah diterima akan melalui proses unboxing dan ekstrasi diruangan terpisah dan dilanjutkan dengan proses lainnya hingga hasil bisa diketahui.
Untuk melaksanakan seluruh proses memerlukan waktu sekitar dua jam.
“Pengambilan sampel selain dari pasien yang dating ke Laboratorium juga di dapat dariPuskesmas atay Dinas Kesehatan yang merupakan hasil tracking,” ujarnya.
Untuk diketahui alat PCR yang dimiliki ada 96 hole dan akan datang lagi lebih kecil yaitu 32 hole.
Memiliki dua alat PCR bisa untuk bergantian karena jika satu mesin digunakan terus menerus juga kurang optimal.
Dari seluruh keperluan laboratorium PCR Pemkab HSU telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp 3,6 miliar secara bertahap. Tahap anggaran pertama Rp 2 miliar, kemudian ditambah Rp 1,6 miliar.
(banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati)