Berita Kalteng
Antrean Capai Tiga Kilometer, Banjir Rendam Jalan Sampit- Pangkalanbun
Suasana jalan Jenderal Soedirman arah Sampit- Pangkalanbun, tepatnya di kilometer 4 Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Selasa.
Penulis: Fathurahman | Editor: M.Risman Noor
BANJARMASINPOST.CO.ID, SAMPIT - Suasana jalan Jenderal Soedirman arah Sampit- Pangkalanbun, tepatnya di kilometer 4 Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Selasa (20/10/2020) terjadi anteran panjang kendaraan roda empat yang ingin melewati kawasan tersebut.
Sejak curah hujan lebat mengguyur Kota Sampit dalam beberapa hari ini, membuat jalan trans kalimantan arah Sampit- Pangkalanbun kilometer 4 menjadi terendam air. Sehingga mengganggu lalulintas kendaraan yang melewati jalur padat kendaraan tersebut.
Pantauan di Sampit, Selasa (20/10/2020) antrean kendaraan roda empat mencapai 3 kilometer dari dua arah yakni dari arah Sampit ke Pangkalanbun dan sebaliknya dari arah Pangkalanbun ke Sampit terutama truk pengangkut minyak kelapa sawit dan truk pengangkut tandan buah segar kelapa sawit juga kendaraan umum.
Banjir sekitar 50 meter yang merendam jalan membuat aspal jalan terkelupas dan membentuk lubang besar yang jika tidak hati-hati bisa mengakibatkan kendaraan yang lewat terjebak di lubang yang terendam air.
Akibatnya antrean semakin panjang.
Baca juga: VIDEO Pertokoan Pasar Kahayan Palangkaraya Banyak yang Tutup karena ini
Baca juga: Pemprov Kalteng Salurkan Bantuan Program Keluarga Harapan kepada Tiga Kabupaten
Beberapa pengendara mengeluhkan terjadinya antrean saat lewat jalan yang terendam banjir tersebut, karena sangat mengganggu lalulalang kendaraan yang dari arah Pangkalanbun ke Sampit maupun arah sebaliknya.
"Kami setiap hari terpaksa antre saat lewat jalan sini sudah tiga hari ini," ujar Madi salah satu sopir truk.
Sementara itu, salah satu petugas Dishub Pemkab Kotim saat mengatur lalulintas jalur jalan di titik banjir tersebut mengatakan, pihaknya bersama Polantas Polres Kotim mengatur lalulintas kendaraan agar kendaraan tidak terjebak lubang di lokasi banjir tersebut.
"Ditengah titik jalan banjir itu , ada lubang yang harus diinformasikan kepada pengendara yang lewat, jadi jangan sampai kendaraan yang lewat terjebak banjir," ujarnya. (banjarmasinpost.co.id / faturahman)