Kriminalitas Internasional
Setelah Guru Dipenggal, Perancis Gempar Lagi, 2 Wanita Dihujani Ditikaman di Bawah Menara Eiffel
Tidak hanya ditikam secara sadis, korban juga diteriaki kata-kata tak pantas bernada rasial oleh pelaku dua orang wanita.
Editor : Didik Trio Marsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, PARIS - Baru beberapa hari seorang guru tewas dipenggal akibat kasus bernada SARA. Sekarang Perancis gempar lagi karena 2 wanita diserang secara brutal.
Dua wanita ini ditikam berulang kali saat berwisata di bawah Menara Eiffel, Perancis.
Tidak hanya ditikam secara sadis, korban juga diteriaki kata-kata tak pantas bernada rasial oleh pelaku dua orang wanita.
Polisi merespons dengan menangkap tersangka, dalam kejadian yang terjadi setelah seorang guru dipenggal pada Jumat pekan lalu (16/10/2020).
Dua pelaku diidentifikasi berkulit putih dengan "perawakan Eropa", dalam insiden yang terjadi pada Minggu malam waktu setempat (18/10/2020).
Baca juga: Guru di Perancis Dipenggal, Gara-gara Menunjukkan Karikatur Nabi Sebagai Kebebasan Berekspresi
Baca juga: Presiden Perancis Jadi Sasaran Emosi Warga Beirut Ketika Kunjungi Lokasi Ledakan Dahsyat Lebanon
Salah satu korban disebut ditikam hingga enam kali dan menderita luka di paru-paru, dengan yang lainnya butuh operasi di tangannya.
Saksi mata mengungkapkan, mereka mendengar pelaku berteriak tak pantas bernada rasial sambil meneriakkan "pulanglah ke negaramu", seperti dilaporkan The Sun Rabu (21/10/2020).
Dua pekerja toko yang berada dekat lokasi kejadian langsung mengintervensi serangan dan menahan salah satunya hingga polisi datang, dengan tersangka kedua langsung ditahan.
Serangan Sadis
Salah satu dari perempuan yang menjadi korban mengisahkan, semua berawal ketika dia meminta salah satu pelaku meminggirkan anjingnya.
Korban yang disebut bernama Kenza itu kepada harian Perancis Liberation mengatakan, mereka tengah berwisata sekeluarga ke Menara Eiffel.
Saat itu, total mereka adalah lima orang dewasa dan empat anak-anak, dan bermaksud melakukan tur singkat ke bagian taman di bawah menara.
"Saat kami berjalan, ada dua ekor anjing yang mengikuti kami. Anak-anak pun ketakutan," ujar Kenza. Sepupunya kemudian mencoba meminta si pemilik meminggirkan anjingnya.
Namun, dua perempuan yang menjadi pelaku menolak, sehingga terjadilah pertengkaran. Dua pelaku dilaporkan menggunakan kalimat kotor.
Kemudian pada pukul 20.00 waktu setempat, dua wanita itu ditengarai mengeluarkan pisaunya, dan mulai menyerang Kenza dan sepupunya.
