Berita Banjar

Kabupaten Banjar Masuk Prioritas Penanganan Stunting di Kalsel 2021, Posisi 11 Tertinggi di Kalsel

Kabupaten Banjar jadi salah satu daerah prioritas penanganan stunting pada 2021 karena masuk dalam 11 daerah tertinggi kasus stunting di Kalsel

Penulis: Milna Sari | Editor: Syaiful Akhyar
KEMKES.GO.ID/BANGKA POST
ILUSTRASI stunting. 

Editor: Syaiful Akhyar

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Kabupaten Banjar menjadi salah satu daerah prioritas penanganan stunting di Kalsel di 2021.

Daerah berjuluk Serambi Mekkah ini masuk dalam 11 daerah tertinggi kasus stunting di Kalsel.

Terang Kabid Sosial Budaya Bappeda Litbang Kabupaten Banjar, Ana Kabupaten Banjar akan mendapatkan bantuan Rp 600 juta karena masuk daerah prioritas penanganan stunting.

Tak hanya oleh Dinkes Pemkab Banjar, penanganan stunting ini konvergensi terpusat akan mendapat support dana dari APBN, APBD dana desa juga akan diberdayakan untuk penanganan stunting di desa-desa.

Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka SMP di Banjarmasin Dijadwalkan November 2020, untuk SD Tahun 2021

Baca juga: OJK Ingatkan Masyarakat Waspada Investasi Keuntungan Tak Wajar, Investasi Bodong Capai Rp 92 Triliun

Baca juga: Cegah Muncul Klaster Baru Covid-19, Tradisi Baayun di Desa Banua Halat Kabupaten Tapin Ditiadakan

"Sebagai program prioritas nasional maka dana akan disiapkan untuk stunting ini terpusat karena Bapeda litbang sebagai leader lintas sektor untuk penanganan stunting dan dana desa disisihkan untuk penanganan stunting," jelasnya.

Penanganan stunting diketahui didukung oleh banyak SKPD mulai dari Dinas Kesehatan, Dinas Perikanan, Dekranasda hingga Dinas PUPR dan lainnya.

Terang Kadinkes Kabupaten Banjar dr Diauddin memang penanganan stunting tak hanya bisa dilakukan oleh Dinas Kesehatan saja, namun juga dari SKPD lain. Selain asupan yang benar, faktor lain misalnya ekonomi yang, ketersedian air bersih dan infrastruktur yang lain menjadi hal penting.

"Karenanya perlu sinergitas antar SKPD dan juga dari Kementerian hingga perangkat desa dalam menekan angka stunting ini di daerah," ujarnya.

dr Diaudin menambahkan untuk kabupaten banjar persebaran stunting cukup merata jumlahnya dan di tingkat nasional berada kisaran 27 persen jumlah tingkat stunting, sementara dari data Badan Pusat Statistik berada di 33 persen dan untuk tingkat se Kalimantan Selatan berada di posisi 11 tertinggi dari 13 kabupaten kota.

"Kegiatan kita selain Covid 19 juga sudah jalan, jadi kita harapkan penanganan kasus stunting ini juga sudah bisa terjamah dengan kembalinya aktif penimbangan bayi di posyandu dan kegiatan Kesehatan masyarakat lainnya," tambahnya.

(banjarmasinpost.co.id/Milna)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved