Bus Bejajalanan Banjarmasin
Geliatkan Kembali Wisata di Tengah Pandemi, Bus Bejajalanan Layani Rute Keliling Banjarmasin
Keinginan masyarakat di Kota Banjarmasin untuk jalan-jalancukup tinggi walaupun hanya keliling Kota Banjarmasin naik bus
Penulis: Mariana | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Sejak Maret hingga penghujung Oktober 2020 saat ini, pandemi Covid-19 masih menyelimuti Indonesia, termasuk Kalimantan Selatan (Kalsel).
Demi menarik minat wisatawan berkeliling menikmati Kota Banjarmasin, tersedia bus wisata terbuka yang didukung Dinas Pariwisata Kalsel dan dikelola tiga asosiasi pariwisata yakni Asosiasi Perusahaan Pariwisata Indonesia (Asita) Kalsel, Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI), dan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kalsel.
"Selama pandemi ini masyarakat harus mengkarantina diri agar terhindar dari Covid-19, karena itu lah keinginan masyarakat untuk jalan-jalan lagi cukup tinggi walaupun hanya keliling naik bus," jelas Plt Sekretaris Asita Kalsel, Siti Aisyah.
Rute yang diberikan cukup panjang yakni dimulai titik kumpul di Siring 0 Kilometer, lanjut ke Jalan Sudirman, Jalan RE Martadinata, Jalan MT Haryono, Jalan Pangeran Samudera, Jalan Sutoyo S, Jalan R Suprapto, Jalan A Yani, Jalan Gatot Subroto, Jalan P Hidayatullah, Jalan Adhiyaksa, Jalan Hasan Basri dan kembali ke Siring 0 Kilometer.
Baca juga: Libur Panjang, Rental Mobil di Banjarmasin Kebanjiran Order Traveling Wisata
Baca juga: Momen Libur Panjang, Warga Banjarmasin Berharap Siring Piere Tendean Dibuka
Baca juga: Bukit Arta Kecamatan Aranio Kabupaten Banjar, Kini Jadi Destinasi Wisata Diburu Para Pendaki
Setiap bus yang beroperasi didampingi satu orang tour guide yang akan menjelaskan rute dan sejarah jalan-jalan yang dilalui.
"Dengan adanya bus bejalanan ini, kami harapkan tour guide maupun pelaku wisata lainnya kembali menggeliat dan mampu menggairahkan lagi sektor wisata di Banjarmasin," imbuhnya.
Bus wisata terbuka tersebut telah resmi beroperasi pada 5 Oktober 2020, tarif yang dipatok bagi wisatawan seharga Rp 10.000 per orang. (banjarmasinpost.co.id/mariana)
