Superball

Pesepakbola Muda Kalsel Tak Berkembang, PSSI Kalsel Sebut Ini Penyebabnya

Pesepakbola binaan SSB di Kalsel jumlahnya ratusan. Namun, mereka tak berkembang karena kurangnya kompetisi

Penulis: Khairil Rahim | Editor: Hari Widodo
banjarmasinpostgroup/syaiful anwar
Ketua Harian Asprov PSSI Kalsel Djumaderi Maserun. 

Editor : Hari Widodo

BANJARMASINPOST..CO.ID, BANJARMASIN - Pesepakbola putra asli Banua pernah ikut bergabung dalam pendidikan Garuda II atas nama Yulian Riza asal Barabai Hulu Sungai Tengah (HST).

Namun, setelah Riza tidak ada lagi putra daerah yang bisa menembus pendidikan sepakbola sama.

Dengan diikutkannya dua putra benua yakni Muhammad Said dan Riduan Jamil ikut seleksi Garuda jilid 3 di Jakarta diharapkan bisa menghapus dahaga sepakbola Banua.

"Kami di PSSI tentu senang dengan adanya dua putra asli banua yang ikut seleksi Garuda jilid 3. Sebelumnya, kita pernah mengirim pesepakbola dan setelah itu setahu saya belum ada lagi yang bisa mencapainya," kata Ketua Harian Asprov PSSI Kalsel Djumaderi Maserun.

Baca juga: Endra, si Kidal Jebolan SSB Batuagung Balangan yang Kini Bergabung di Diklat Merden

Baca juga: Antisipasi Keterbatasan Kuota FLPP, Pengembang Kalsel Fokus Pasarkan Skema SSB dan SSM

Djumaderi menambahkan saat ini ini sekolah sepak bola (SSB) menjadi ujung tombak dalam hal melahirkan bibit-bibit pesepakbola handal di masa yang akan datang.

"Sedikitnya ada sekitar 60 SSB di Kalsel yang setiap harinya rutin membina bibit muda potensial untuk menjadi pesepakbola generasi masa depan," kata Djumaderi.

Namun sayang minimnya kompetisi bagi mereka membuat jam bertanding anak-anak SSB kurang banyak sehingga kemampuan mereka tidak banyak dilirik pemandu bakat dari PSSI Pusat.

"Sebenarnya kita banyak memiliki bibit-bibit berbakat hanya saja kita kurang dipantau oleh tim PSSI pusat karena kompetisi usia dini kita sendiri belum terprogram dengan baik," ujar dia.

Sebelumnya hampir setiap tahun digelar turnamen antar SSB Kalimantan Selatan yang dihajati koran harian lokal Banjarmasin Post Group dibawah komando HG Rusdi Effendi AR.

"Hg Rusdi merupakan orang yang konsisten melakukan pembinaan selain sebagai tokoh sepakbola beliau juga dulu menjabat ketua PSSI Kalsel proses menggelar turnamen antar SSB setiap tahun," tambah dia.

Sayang event itu kini sudah beberapa tahun tidak digelar lagi. Belum ditemukannya sosok seperti HG Rusdi Effendi membuat Kompetisi antar SSB jarang digelar.

Baca juga: SSB Tersebar di Kalsel, M Noor Harapkan Ada Kompetisi Terjadwal

PSSI sendiri kata Djumaderi juga program dalam pengembangan bibit-bibit pesepakbola muda melalui kompetisi usia dini mulai dari U-12, U-14, U-16 yang digelar setiap tahun.

"Idealnya pada kompetisi usia dini ini digelar 6 bulan sekali namun keterbatasan sponsor membuat kompetisi hanya event tahunan saja," tambah dia.

Apalagi saat ini pandemi covid 19 mulai melanda secara global sejak 7 bulan lalu sehingga membuat program rutin ini menjadi belum terlaksana hingga tahun ini. (banjarmasin post.co.id/Khairil rahim)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved