Properti
Antisipasi Keterbatasan Kuota FLPP, Pengembang Kalsel Fokus Pasarkan Skema SSB dan SSM
Belum turunnya Kuota FLPP, membuat para pengembang fokus pada KPR subsidi skema Subsidi Selisih Bunga (SSB) dan Subsidi Selisih Margin (SSM).
Penulis: Mariana | Editor: Syaiful Akhyar
Editor: Syaiful Akhyar
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), mencatat penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) terealisasi 84.080 unit dengan nilai Rp 8,54 triliun per Agustus 2020.
Dana FLPP ini telah disalurkan oleh Bank BTN sebanyak 39.942 unit, BNI sebanyak 11.104 unit, BRI Syariah sebanyak 7.282 unit, BTN Syariah sebanyak 6.591 unit, BJB sebanyak 2.990 unit, BRI sebanyak 2.205 unit.
Di Kalimantan Selatan (Kalsel), para pengembang tak hanya fokus pada pemasaran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi skema FLPP, namun subsidi lainnya yakni Subsidi Selisih Bunga (SSB) dan Subsidi Selisih Margin (SSM).
Direktur Utama PT Anugrah Fuja Perdana, M Fikri mengatakan, saat ini SSB dan SSM menjadi alternatif skema yang dipasarkan seiring keterbatasan kuota FLPP.
• Diduga Nyabu, Pasangan Suami Istri di Kapuas Diamankan Satresnarkoba Polres Kapuas
• Kedapatan Bawa Sepaket Sabu, Pria Warga Selat Hilir Kapuas Ini Diamankan Satresnarkoba Polres Kapuas
• Peduli Anak Yatim, Ini Yang Dilakukan Komunitas Gerakan Jumat Berkah Banjarmasin
"Kuota FLPP masih belum turun saat ini, bersama bank penyalur BTN, kami pakai SSB untuk konvensional dan SSM untuk debitur yang ingin secara syariah," jelasnya kepada Banjarmasinpost.co.id, Minggu (30/8/2020).
SSB sendiri mekanismenya yakni KPR yang diterbitkan oleh bank pelaksana secara konvensional yang mendapat pengurangan suku bunga melalui subsidi bunga kredit perumahan. Sedangkan SSM yakni pembiayaan pemilikan rumah yang diterbitkan oleh bank pelaksana dengan prinsip syariah yang mendapat pengurangan marjin melalui subsidi bunga kredit perumahan.
Kedua skema tersebut mendapatkan subsidi bunga dan margin dari pemerintah yakni 5 persen flat selama 10 tahun, setelah itu akan mengikuti suku bunga pasar.
Ditambahkannya, selama masa pandemi ini berbagai kemudahan yang diberikan kepada calon debitur yaitu dari segi harga jual.
"Walaupun pemerintah telah menetapkan harga KPR subsidi 2020 yaitu Rp 164 juta, kami hanya menjual masih dengan harga yang dulu yakni Rp 153 juta, disertai promo bebas biaya ajb, pph dan diskon uang muka sesuai syarat dan ketentuan berlaku," paparnya.
Selain itu, kemudahan lainnya calon debitur yang sudah booking kavling tidak perlu untuk mengantar berkas ke kantor pemasaran, tim marketing yang akan mengambil ke tempat calon debitur baik itu di rumah maupun di tempat kerja.
Senada, Owner PT Fitria Sarbini Mitra Mandiri, Ahyat Sarbini mengungkapkan pihaknya memberikan berbagai kemudahan dan diskon menarik selama pandemi bagi calon debitur yang mengajukan KPR subsidi.
"Banyak jenis KPR subsidi yang diberikan pemerintah, selain FLPP ada SSB, SSM, dan BBP2BT. Tergantung masyarakat sesuai dengan yang mana dari jenis KPR tersebut," kata dia.
Di masa pandemi, Ketua DPD REI Kalsel ini mengakui ia dan anggota-anggota REI memilih strategi bertahan dalam pemasaran rumah, yakni memaksimalkan bangunan lama dan meminimalisir pengeluaran.
Ia pun mengimbau masyarakat bisa secara cerdas dalam memilih rumah sebelum pengajuan KPR. Terdapat beberapa kasus penipuan berkedok syariah dan gimmick-gimmick yang menjurus ke penipuan
"Jangan terkecoh dengan janji manis dan tertipu gimmick menjanjikan hal- hal yang tidak masuk akal. Sebaiknya con debitur bisa memilih pengembang dari anggota asosiasi yang jelas sehingga apabila ditemukan kejanggalan bisa difasilitasi dan dilakukan mediasi," tukasnya.
(banjarmasinpost.co.id/Mariana)
