Kontroversi Kartun Nabi

Setelah 14 Tembakan, Polisi Baru Bisa Lumpuhkan Pemenggal Wanita Perancis, Buntut Kartun Nabi

Polisi Perancis berhasil melumpuhkan pelaku membunuh 3 orang di gereja dengan salah satu wanita dipenggal kepalanya.

Editor: Didik Triomarsidi
AP/Daniel Cole
Seorang pria berdoa di jalan di luar gereja Notre Dame di Nice, Perancis selatan, setelah serangan pisau terjadi pada Kamis, 29 Oktober 2020. 

Editor : Didik Trio Marsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, NICE - Dengan pisau ukuran panjang, pria muda ini menyarang Gereja Notre-Dame di Nice, Perancis, lalu menghabisi 3 warga dengan cara sadis.

Peristiwa seorang pria menyerang Gereja Notre-Dame di Nice itu terjadi pada Kamis (29/10/2020) kemarin.

Dikutip The Sun, pelaku penyerang diduga beretnis Tunis (Tunisia) bernama Brahim Aoussaoui (21). Pelaku membunuh 3 orang di gereja tesebut dengan salah satu wanita dipenggal kepalanya.

Tragedi brutal ini terjadi dua pekan setelah insiden serupa yang menewaskan seorang guru di utara Perancis, Samuel Paty karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad terbitan majalah satir Charlie Hebdo saat mengajar di kelas kebebasan berekspresi.

Baca juga: Satu Wanita Dipenggal, 2 Lainnya Tewas Diserang di Perancis, Terkait Kartun Nabi Muhammad?

Baca juga: TERUNGKAP Identitas Pria Pemenggal Pembunuh Warga Nice Terkait Kartun Nabi, Perancis Darurat Tinggi

Baca juga: Kontroversi Kartun Nabi di Perancis Makin Mengkhawatirkan, PBB: Penghinaan Agama Memicu Kebencian

Detik-detik Kejadian

Dikutip dari Associated Press (AP), kamera pengintai merekam bagaimana pelaku teror memasuki stasiun kereta api kota Nice pukul 6:47 pagi waktu setempat.

Pelaku mengganti sepatunya dan membalik mantelnya sebelum melangkah menuju gereja yang berjarak sekitar 400 meter darinya sebelum pukul 8.30 pagi waktu setempat.

Pelaku membawa dua telepon dan sebilah pisau sepanjang 17 sentimeter yang digunakannya untuk menyerang.

Setelah insiden terjadi, polisi menemukan adanya pisau panjang yang digunakan untuk menyerang itu beserta 2 pisau lainnya yang tidak digunakan pelaku.

Pelaku sempat menghabiskan waktu sekitar 30 menit di dalam gereja sebelum polisi tiba dari pintu samping gereja dan setelah polisi menyusuri koridor dan berhadapan langsung dengan pelaku yang kemudian berhasil dibekukan.

Anggota unit taktis polisi RAID memasuki Basilika Notre Dame di Nice, Perancis, dengan petugas forensik menunggu setelah serangan yang terjadi pada 29 Oktober 2020. Tiga orang tewas, dengan salah satunya dipenggal.
Anggota unit taktis polisi RAID memasuki Basilika Notre Dame di Nice, Perancis, dengan petugas forensik menunggu setelah serangan yang terjadi pada 29 Oktober 2020. Tiga orang tewas, dengan salah satunya dipenggal. (AFP PHOTO/VALERY HACHE)

Para saksi melihat pria penyerang itu melaju ke arah polisi. Mulanya polisi hanya menggunakan senjata listrik kemudian menembakkan revolver mereka.

Dengan 14 tembakan, pelaku teror pun ambruk.

Korban tewas mengenaskan

Jaksa kontra-terorisme Perancis, Jean-Francois Ricard memberikan rincian mengerikan tentang bagaimana kondisi 3 korban meninggal.

Seorang wanita berusia 60 tahun tewas karena dipenggal lehernya dengan sangat mengerikan. Sementara seorang pria berusia 55 tahun menderita luka fatal di tempat yang sama.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved