Berita Tanahlaut
Desa di Tala ini Jadi Sentra Durian Unggul Lokal, Begini Upaya yang Dilakukan Pemda
Selama ini Kabupaten Tanahlaut (Tala) dikenal sebagai salah satu lumbung tanaman pangan di Kalimantan Selatan (Kalsel).
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Selama ini Kabupaten Tanahlaut (Tala) dikenal sebagai salah satu lumbung tanaman pangan di Kalimantan Selatan (Kalsel).
Lebih dari itu, sektor lainnya pun juga cukup potensial.
Contohnya pada sektor perkebunan, Tala juga cukup berlimpah durian lokal.
Bahkan pada kontes durian beberapa waktu lalu, Tala menjuarai ajang tersebut.
Pengembangan sektor pekebunan terus diperkuat oleh Pemkab Tala.
Baca juga: Tatapan Tak Biasa Betrand Peto Pada Sarwendah, Imbas Istri Ruben Onsu Kenakan Kostum Ini
Baca juga: WWW.PLN.CO.ID, Login untuk Klaim Token Listrik Gratis PLN November 2020, Bisa Juga WA 08122123123
Baca juga: Fakta Mengejutkan Rencana Pernikahan Nassar Diungkap, Mantan Muzdalifah Beri Sinyal Batal
Bupati Tala H Sukamta bahkan telah menerbitkan SK nomor 188.45/625-KUM/2020 tentang penetapan kawasan pengembangan aneka cabai dan durian unggul lokal Tala.
Salah satu tempatnya yakni Desa Tungkaran di wilayah Kecamatan Pelaihari.
Sejak dulu desa di kaki Gunung Keramaian ini memang mashur dengan buah duriannya.
Pada musim buah durian, tepi jalan raya trans Kalimantan arah luar kota dan di jalanan di Kota Pelaihari, buah durian Tungkaran membanjiri semua tempat.
"Enak banget rasa durian dari Tungkaran. Kalau pas musimnya, saya sering langsung ke kampungnya nyari yang fresh dan bisa milih di pohonnya," ucap Jariadi, warga Pelaihari, Senin (2/11/2020).
Dalam upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi durian unggul lokal di Tungkaran, pendampingan teknis mulai intens dilakukan Dinas Tanaman Pangan, Hortikuktura, dan Perkebunan (Distanhortibun) Tala.
"Antara lain upaya yang kami lakukan yakni memberikan pelatihan perbanyakan durian," papar Kepala Distanhortibun Tala H Akhmad Hairin.
Ia menuturkan pelatihan telah dilaksanakan Senin lalu bertempat di Gedung Olahraga Desa Tungkaran. Kegiatan itu diikuti 50 orang petani setempat.
Pelatihan yang berlangsung selama satu hari itu membekali petani dengan materi perbanyakan tanaman buah durian.
Metode yang dikenalkan yakni sambung pucuk.
Metode tersebut, jelas Hairin, menggabungkan batang bawah pohon induk terseleksi dan adaptif di daerah setempat dengan batang atas (entres) dari varietas unggul yang berproduksi tinggi.
"Jadi, nantinya menghasilkan bibit unggul yaitu kokoh, perakaran kuat, cepat berbuah, produktif dan mutu buah baik seperti pohon induknya," sebutnya.
Dikatakannya, pelatihan itu diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani durian dalam perbanyakan tanaman.
Ketika pohon durian telah tua atau tidak produktif lagi, petani diharapkan dapat melakukan peremajaan dengan tanaman baru yang unggul.
"Pelatihan itu juga salah satu upaya mengembangkan usaha ekonomi kerakyatan melalui perkebunan durian," tandas Hairin.
Ia juga berharap Desa Tungkaran kelak dapat menjadi salah satu ikon pengembangan durian di Provinsi Kalimantan Selatan.
Pada kegiatan tersebut pihaknya juga menyakurkan bantuan bibit durian berlabel dari penangkar binaan Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Kalsel.
Jumlahnya 300 pohon.
Terdiri atas varietas Si Mungkal sebanyak 100 pohon, varietas Musang King 90 pohon, varietas Otong Kaki 3 sebanyak 50 pohon, dan varietas Si Petruk 60 Pohon.
(banjarmasinpost.co.id/roy)