Berita HSU

Bidan Desa di HSU Ini Usul Program Ketuk Hati, Ternyata Ampuh Tekan Angka Kehamilan Risiko Tinggi

Program Ketuk Hati yang didukung aparat Desa Palimbang Gusti Kabupaten HSU melalui dana desa, ternyata ampuh menurunkan angka kehamilan risiko tinggi

Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Syaiful Akhyar
istimewa
Bidan Ratu melakukan sosialisasi kepada warga Desa Palimbang Gusti Kabupaten HSU 

Editor: Syaiful Akhyar

BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI – Jumlah ibu hamil dengan risiko tinggi di Desa Palimbang Gusti Kecamatan Haur Gading Kabupaten HSU sempat tinggi pada 2019.

Bidan Desa Palimbang, Gusti Ratu mengatakan pada Januari hingga Juni 2019 terdapat  12 ibu hamil dengan risiko tinggi.

Angka ini termasuk tinggi dimana jika dilihat dari jumlah penduduk maka maksimal batas normal hanya terdapat enam ibu hamil dengan risiko tinggi.

Sehingga Desa Palimbang Gusti memiliki angka di atas batas normal bahkan dua kali lipat.

Baca juga: Pilkada Banjarmasin 2020, Bawaslu Telusuri Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN

Baca juga: Pemkab HSU Sediakan Fasilitas Ruang Media Center untuk Warga HSU, Akses Komputer dan Internet Gratis

Baca juga: Gelar Rapat Pleno, Bawaslu Bahas Laporan Dugaan Pelanggaran UU Pilkada di Pilgub Kalsel 2020

Ratu mengatakan dari 12 ibu hamil, sembilan diantaranya adalah dengan kategori 4T yaitu terlalu muda, terlalu tua, terlalu banyak dan terlalu dekat. Sedangkan tiga orang adalah ibu hamil kurus.

Karena jumlah ibu hamil risiko tinggi memiliki angka yang tinggi, Ratu menjalankan program "keluar tanggap upaya kesehatan ibu hamil berisiko tinggi atau disebutnya dengan program Ketuk Hati.

Program ini akhirnya diusulkan ke aparat desa dan disetujui menjalankan program menggunakan dana desa yang ditandai dengan adanya kesepakatan bersama, program dijalankan mulai Juli 2019 hingga saat ini.

“Dan terbukti dari Juli 2019 hingga Desember 2019 kasus ibu hamil risiko tinggi berkurang menjadi dua kasus, pada 2020 dari Januari hingga Juni 2020 juga ada dua kasus secara angka terjadi penurunan signifikan,” ujarnya.

Kegiatan yang dilaksanakan dalam program Ketuk Hati seperti sosialisasi dan penguatan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K).

Memberikan sosialisasi kepada warga dari beberapa lapisan. Seperti kelas Remaja Pemberian Tablet tambah darah atau Kelas Repelita dan Kelas Pasangan Usia Subur berkualitas atau Kelas Puber.

“Kami memberikan sosialisasi kepada anak usia remaja yang belum menikah atau yang sudah menikah untuk mengetahui apa itu ibu hamil dengan resiko tinggi, sehingga pasangan suami istri bisa melakukan perencanaan kehamilan dengan tepat,” ujarnya.

Program Ketuk Hati juga ikut dalam lomba Bidan Teladan dalam tingkat Provinsi Kalimantan Selatan yang telah melalui proses penilaian.

Salmah salah satu warga mengaku merasa terbantu dengan adanya sosialisasi yang diberikan, sehingga bisa merencanakan kehamilan dengan baik. Agar ibu dan anak sehat sejak dalam kandungan hingga melahirkan.

(banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved