Penanganan Covid 19
Siapkan Bank Darah, Pemprov Kalteng Minta PMI Bersinergi Tangani Covid-19
PMI diminta Bersinergi dengan Pemprov Kalsel dalam upaya untuk menangani Covid-19
Penulis: Fathurahman | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, PALANGKARAYA - Palang Merah Indoneia (PMI) diminta untuk terus bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam upaya penanganan Covid-19 yang hingga, Minggu (22/11/2020) masih terjadi.
Sekretaris Daerah Kalimantan Tengah Fahrizal Fitri, saat Musyawarah Kerja Provinsi (Mukerprov) Palang Merah Indonesia (PMI) Kalimantan Tengah Tahun 2020 di Palangkaraya, menekankan Mukerprov bagian dari penyusunan program dan berharap penyusunan program bisa sinkron dengan kondisi saat ini, yakni kondisi pandemi Covid-19.
Fahrizal mengatakan, Pemerintah Kalteng telah memberikan bantuan hibah kepada PMI Kalteng tahun ini senilai Rp 700 juta.
" Visi misi yang disusun nanti kami juga siapkan dukungan bank darah karena stok darah ada masa simpan,” imbuhnya.
Baca juga: VIDEO Pemuda Katolik Komda Kalsel Bersama PMI Banjarmasin Gelar Donor Darah
Baca juga: Pejabat PMI Kalsel Sebut Keperluan Stok Darah 100 Ribu Sampai 150 Ribu Kantong Setahun
Baca juga: Empati pada Korban Kebakaran Kotabaru, PMI Tala Salurkan Uang Belasan Juta dan Bahan Pangan
Dalam pencegahan dan penanganan Covid-19, PMI dan Pemprov Kalteng bisa bergandeng tangan atau bersinergis untuk penanganannya.
“Saat Pandemi Covid-19, PMI diharapkan bisa turut melakukan sosialisasi untuk pencegahan, penanganannya," ujarnya.
Sekda Kalteng ini, menyampaikan sejumlah hal perlu menjadi perhatian pengurus PMI di Kalteng, antara lain perlu adanya kesiapsiagaan yang optimal dari seluruh jajaran pengurus PMI, mulai dari tingkat provinsi sampai kabupaten dan kota dan bahkan kecamatan.
"Perlu upaya terpadu dan terkoordinasi dengan para pemangku kepentingan juga dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan Dinas Sosial secara berjenjang, serta Perangkat Daerah untuk pencegahan terjadinya bencana sosial. (banjarmasinpost.co.id / faturahman)