Pilbup Banjar 2020
Anggota Bawaslu Kabupaten Banjar Reaktif Rapid Test, Jalani Work From Home
Sejumlah petugas di bawah naungan Bawaslu Kabupaten Banjar, Kalsel, terdeteksi reaktif rapid test sehingga diminta untuk tes lanjutan dan lainnya WFH.
Penulis: Milna Sari | Editor: Alpri Widianjono
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Berbeda dengan KPU Kabupaten Banjar, ratusan anggota Bawaslu Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, sedang menunggu kepastian untuk dilakukan Swab test massal setelah ada yang dinyatakan reaktif beberapa waktu lalu.
Total 144 anggota Bawaslu dari tingkat kabupaten hingga desa, terdata Reaktif Rapid Test. Namun, berdasarkan informasi yang dihimpun Banjarmasinpost.co.id, Minggu (6/12/2020), semuanya belum mendapatkan kepastian waktu Swab test.
Padahal, jadwal pencoblosan pilkada serentak, baik Pilgub Kalsel 2020 maupun Pilbup Banjar 2020 adalah Rabu (9/12/2020).
Terhimpun juga, anggota Bawaslu yang Reaktif Rapid Test mulai dari tingkat komisioner hingga pengawas TPS. Semua kini menjalani Work From Home (WFH) atau melakukan pekerjaan/tugasnya dari rumah.
Ketua Bawaslu Kabupaten Banjar, Fajeri Tamzidillah, kepada Banjarmasinpost.co.id, Minggu (6/12/2020), membenarkan jika hingga kini belum dilakukan Swab test bagi ratusan anggotanya yang Reaktif Rapid Test.
Baca juga: Tes Swab KPU Banjar, Hasilnya Semua Komisioner Negatif
Baca juga: Toko Cat Terbakar di Kelurahan Sungai Paring, Kota Martapura, Pemadam Sempat Kesulitan
Namun, menurut dia, pihaknya mendapatkan kabar dari Bawaslu Provinsi Kalimantan Selatan akan dilakukan rapid test ulang bagi petugas yang reaktif. "Jika reaktif lagi, terpaksa harus di Pengganti Antar Waktu (PAW) oleh penggantinya," ujarnya.
Sejak dinyatakan Reaktif Rapid Test, lanjut Fajeri Tamzidillah, petugas diminta WFH. Bahkan saat bimbingan teknis, mereka yang reaktif tidak diperkenankan untuk hadir. Petugas yang reaktif, hanya diberi bahan untuk dipelajari sendiri.
Memang belum adanya kepastian kondisi kesehatan petugas, diakui Fajeri Tamzidillah, cukup merepotkan. Namun pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar untuk dilakukan Swab test.
"Data untuk swab tes difasilitasi Pemkab Banjar juga masih dihimpun mulai dari fotokopi KTP dan mengisi formulir karena ada petugas yang dari desa jauh-jauhkan itu. Tapi kami lihat esok, Senin, 7 Desember 2020, data semua sudah terkumpul. Kalau swab, tentu pertimbangannya apakah hasilnya bisa cepat. Sedangkan kalau rapid, kan lebih cepat hasilnya," imbuh dia.
Jika dilakukan Swab test mandiri oleh Bawaslu Banjar, sambung dia, pihaknya terbentur dengan masalah dana.
Baca juga: Pelanggaran Protokol Kesehatan Paling Tinggi Selama Tahapan Kampanye Pilkada
Baca juga: Disdik Banjar Pertimbangkan Tambah Anggaran Sekolah untuk Terapkan Protokol Kesehatan
"Kalau mereka harus menjalani swab mandiri dari kami, kami tidak punya dana. Kalau swab mandiri dibebankan kepada mereka, juga tidak mungkin," tukasnya.
Padahal saat perekrutan para pengawas TPS tersebut, selanya, calon petugas tidak menunjukkan gejala sesuai dengan persyaratan yang ada.
Terkait alasan dipilih rapid tes daripada swab tes, pertimbangannya, karena sudah dianggarkan dari Bawaslu Provinsi Kalsel.
Total anggota Bawaslu Banjar semuanya lebih dari 1.000 orang. Namun saat dilakukan rapid tes, ada 146 yang dinyatakan reaktif.