Penanganan Covid 19

Covid-19 Meningkat Tajam, Kelurahan Pelambuan dan Pemurus Dalam Banjarmasin Kini Masuk Zona Merah

Dua Kelurahan di Banjarmasin yakni Kelurahan Pelambuan dan Pemurus Kini Masuk Zona Merah

Penulis: Achmad Maudhody | Editor: Hari Widodo
banjarmasinpost.co.id/achmad maudhody
Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Banjarmasin, Dr Machli Riyadi. 

Editor : Hari Widodo

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Setelah kurang lebih dua bulan sejak akhir Bulan Oktober bebas dari zona merah, kembali muncul dua zona merah secara bersamaan dalam peta zona risiko Covid-19 di wilayah Kota Banjarmasin pada Bulan Desember Tahun 2020.

Kemunculan dua zona merah yaitu Kelurahan Pelambuan dan Kelurahan Pemurus Dalam ini diidentifikasi dalam pembaharuan data penanganan Covid-19 yang disusun oleh Satgas Penanganan Covid-19 Banjarmasin, Sabtu (12/12/2020).

Dimana di Kelurahan Pelambuan, jumlah kasus Covid-19 tercatat sebanyak 115 dan Kelurahan Pemurus Dalam dengan 211 kasus menjadi kawasan dengan kasus tertinggi di Kota Banjarmasin hingga Sabtu (12/12/2020).

Kemunculan dua zona merah yang lokasinya berada di dua kecamatan berbeda di Kota Banjarmasin ini juga bertepatan dengan H+3 tahapan pemungutan suara Pilkada Serentak Tahun 2020 yang dilaksanakan pada Rabu (9/12/2020).

Baca juga: VIDEO Jika Zona Merah, Disdikbud Kalsel Tegas Tak Akan Rekomendasikan SMA/SMK Belajar Tatap Muka

Baca juga: Evaluasi Terbaru Zonasi Kelurahan, Banjarmasin Masih Bebas Zona Merah

Meski demikian, Ketua Bidang Penanganan Kasus Satgas Penanganan Covid-19 Banjarmasin, Dr Machli Riyadi tak ingin berspekulasi bahwa peningkatan kasus di dua kelurahan tersebut berkaitan dengan Pilkada Serentak. 

Menurut Machli yang juga sekaligus merangkap sebagai Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Banjarmasin ini, peningkatan kasus di dua kelurahan tersebut berkaitan dengan klaster keluarga. 

"Belum bisa dipastikan Pemilu memiliki dampak peningkatan atau tidak. Yang jelas, kenaikan yang ada hari kemarin dan hari  ini bukan karena Pemilu tetapi memang penularan dari klaster keluarga," kata Machli kepada Banjarmasinpost.co.id, Minggu (13/12/2020).

Klaster keluarga, kata dia, diidentifikasi dari pola yang terlihat yaitu adanya konfirmasi positif Covid-19 beberapa orang sekaligus dalam suatu anggota keluarga. 

"Identifikasinya satu keluarga yang terkena lebih dari satu orang dan itu cukup banyak kami temukan," lanjutnya. 

Hal ini menurutnya disebabkan karena penggunaan masker oleh sebagian masyarakat tidak sesuai standar yang seharusnya, contohnya masker jenis scuba yang memang tidak disarankan rupanya masih banyak digunakan. 

Masker jenis ini menurutnya tidak memiliki kemampuan cukup untuk memproteksi seseorang. 

Menurunnya kedisiplinan sebagian masyarakat Banjarmasin dalam menerapkan protokol kesehatan juga dinilainya sebagai salah satu penyebab terjadinya kenaikan kasus aktif Covid-19 di sebagian wilayah di Kota Seribu Sungai. 

Karena itu Ia mengingatkan masyarakat agar terus disiplin menerapkan protokol kesehatan, menggunakan masker yang sesuai standar dan tetap menghindari berkontak fisik serta menjaga jarak khususnya saat berada di luar rumah. 

"Kembali kita ingatkan masyarakat virus Corona itu menular melalui droplet dan droplet itu keluarnya melalui hidung dan mulut. Kalau masarakat kita betul-betul disiplin bermasker yang sesuai dengan standar maka 95 persen kita bisa menghindari penyebaran Covid 19," terangnya. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved