Berita Nasional

Hasil Rekonstruksi, Polisi Ungkap Alasan Tembak Laskar FPI dari Jarak Dekat

Usai rekonstruksi penembakan 6 laskar FPI itu, polisi pun mengungkapkan alasan penembakan dari jarak dekat. Begini alasannya

KOMPAS.COM/FARIDA
Apel persiapan pengamanan rekonstruksi kasus penembakan enam pengawal Pimpinan FPI Rizieq Shihab di Mapolres Karawang, Minggu (13/12/2020) malam. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Polisi telah menggelar rekonstruksi kasus penyerangan Laskar Front Pembela Islam (FPI) pada aparat di Tol Jakarta-Cikampek, Senin dini hari (14/12/2020).

Diketahui, dalam insiden itu sebanyak 6 anggota FPI tewas ditembak. Usai rekonstruksi penembakan 6 laskar FPI itu, polisi pun mengungkapkan alasan penembakan dari jarak dekat.

Polisi mengatakan anggota FPI yang tadinya diamankan di TKP ketiga yakni Rest Area KM 50 Tol Jakarta-Cikampek dalam perjalanannya melakukan perlawanan dan hendak merebut senjata aparat kepolisian.

Baca juga: Rekonstruksi Penembakan 6 Laskar FPI di Tol Cikampek, Kompolnas Yakini Laskar FPI yang Serang Polisi

Baca juga: Komnas HAM Tak Ikut Rekonstruksi Penembakan 6 Laskar FPI di Tol Cikampek dan Karawang, Ini Alasannya

Hal ini disampaikan Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi seusai rekonstruksi kasus penyerangan Laskar FPI kepada polisi di Tol Jakarta-Cikampek, Senin (14/12/2020).

Sebab itu, kata Andi, aparat melakukan tindakan tegas dan terukur ketika pelaku mencoba merebut senjata milik polisi di dalam mobil.

"Bahwa TKP 4 ini adalah kelanjutan TKP 3 kami lihat akhir dari kegiatan atau adegan TKP 3. Ada empat pelaku yang masih hidup diamankan ke mobil dengan tujuan dibawa penyidik untuk ke Polda Metro. Namun dalam perjalanan, tidak jauh jaraknya dari KM 50 sampai 51+200, terjadi penyerangan, mencoba merebut senjata anggota dari pelaku yang ada di dalam mobil," kata Andi.

"Dari situlah terjadi upaya dari penyidik yang ada dalam mobil untuk melakukan tindakan pembelaan sehingga keempat pelaku di dalam mobil semuanya mengalami tindakan tegas dan terukur dari anggota yang ada dalam mobil," ujarnya.

Seperti diberitakan, rekonstruksi penembakan enam anggota Front Pembela Islam (FPI) digelar di Karawang, Jawa Barat, Senin (14/12/2020) dini hari.

Berdasarkan kronologi yang terungkap selama rekonstruksi, diketahui bahwa petugas sudah memberi tahu bahwa mereka adalah anggota polisi.

Tempat kejadian perkara (TKP) pertama di antara gerbang selamat datang di Karawang dan Bundaran Hotel Novotel.

Saat itu, mobil anggota FPI memepet kendaraan yang digunakan polisi.

Selanjutnya, para anggota FPI menyerang petugas dengan senjata.

Adegan berikutnya, petugas kemudian memberikan tembakan peringatan ke atas.

Petugas kemudian berteriak dan memberi tahu bahwa mereka polisi.

Selanjutnya, polisi meminta anggota FPI tidak bergerak.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved