Penanganan Covid 19
Tim Mitigasi IDI Sebut Tenaga Medis Meninggal Karena Covid-19 di Indonesia Kini Capai 363 Petugas
Dari Maret hingga pertengahan Desember 2020 ini, terdapat total 363 petugas medis dan kesehatan yang wafat akibat terinfeksi Covid-19
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Jumlah tenaga medis yang menjadi korban Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah.
Hal ini terlihat dari pengumuman Tim Mitigasi IDI terkait pembaruan data tenaga medis yang wafat akibat Covid-19 pada hari ini, Selasa (15/12/2020).
Dari Maret hingga pertengahan Desember 2020 ini, terdapat total 363 petugas medis dan kesehatan yang wafat akibat terinfeksi Covid, yang terdiri dari 202 dokter dan 15 dokter gigi, dan 146 perawat.
Para dokter yang wafat tersebut terdiri dari 107 dokter umum (4 guru besar) dan 92 dokter spesialis (7 guru besar) serta 2 residen, dan 1 dalam verifikasi yang keseluruhannya berasal dari 24 IDI Wilayah (provinsi) dan 92 IDI Cabang (Kota/Kabupaten).
Baca juga: Mama Amy Qanita Terpapar Covid-19, Raffi Ahmad Ungkap Kondisi Terkini Mertua Nagita
Baca juga: Liburan ke Bali Wajib Tes Covid-19 Dua Hari Sebelum Datang
Baca juga: Bertambah Lima Kasus Baru, Total Terkonfirmasi Covid-19 di Kota Banjarbaru 1493 Kasus
Berdasarkan data propinsi:
- Jawa Timur 41 dokter, 2 dokter gigi, dan 43 perawat,
- DKI Jakarta 31 dokter, 5 dokter gigi dan 21 perawat,
- Sumatra Utara 24 dokter dan 3 perawat,
- Jawa Barat 20 dokter, 4 dokter gigi, dan 19 perawat,
- Jawa Tengah 21 dokter dan 22 perawat,
- Sulawesi Selatan 7 dokter dan 3 perawat,
- Banten 7 dokter dan 2 perawat,
- Bali 6 dokter,
- DI Aceh 6 dokter dan 2 perawat, Kalimantan Timur 5 dokter dan 3 perawat,
- Riau 5 dokter,
- DI Yogyakarta 6 dokter dan 2 perawat,
- Kalimantan Selatan 4 dokter, 1 dokter gigi, dan 6 perawat,
- Sumatra Selatan 4 dokter dan 5 perawat,
- Kepulauan Riau 3 dokter dan 2 perawat,
- Sulawesi Utara 3 dokter,
- Nusa Tenggara Barat 2 dokter dan 1 perawat,
- Sumatra Barat 1 dokter, 1 dokter gigi, dan 2 perawat,
- Kalimantan Tengah 1 dokter dan 2 perawat,
- Lampung 1 dokter dan 1 perawat,
- Maluku Utara 1 dokter dan 1 perawat,
- Bengkulu 1 dokter,
- Sulawesi Tenggara 1 dokter dan 2 dokter gigi,
- Papua Barat 1 dokter
- Papua 2 perawat,
- Nusa Tenggara Timur 1 perawat,
- Kalimantan Barat 1 perawat, serta
- DPLN (Daerah Penugasan Luar Negeri) Kuwait 2 perawat
Kenaikan jumlah kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan ini sebagaimana dikatakan oleh Dr Adib Khumaidi, SpOT selaku Tim Mitigasi PB IDI, merupakan salah satu dampak dari peningkatan jumlah penderita Covid baik yang dirawat maupun yang OTG (Orang Tanpa Gejala).
Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) yang baru saja selesai juga menjadi potensi fluktuasi naiknya angka penularan Covid.
"Kami mengimbau masyarakat dan kepalandaerah serta pendukungnya untuk menghindari proses aktifitas yang melibatkan berkerumunnya massa. Dan bagi setiap orang untuk memeriksakan kesehatannya apabila terdapat gejala, dan melakukan testing meskipun juga tanpa gejala," kata Adib.
Tim Mitigasi IDI berharap, para pemimpin daerah yang terpilih untuk memprioritaskan penanganan Pandemi Covid dengan meningkatkan upaya preventif dan kemampuan layanan fasilitas kesehatan seraya melindungi para tenaga medis dan kesehatan.
Tim Mitigasi IDI juga menghimbau masyarakat agar meski vaksin Covid sudah tersedia, namun untuk perlindungan maksimal maka setiap orang harus tetap menjalankan protokol kesehatan karena situasi penularan Covid di Indonesia saat ini sudah tidak terkendali.
Tingginya lonjakan pasien Covid serta angka kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan menjadi peringatan kepada kita semua untuk tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan (3M).
Dengan mengabaikan protokol kesehatan, maka Anda tidak hanya mengorbankan keselamatan diri sendiri namun juga keluarga dan orang terdekat termasuk orang di sekitar.
Pandemi ini akan berlalu dengan kerjasama seluruh pihak.
Dr Drg Sri Hananto Seno, SpBM(K), MM, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) menghimbau masyarakat agar memperhatikan kebersihan gigi dan mulutnya untuk menghindari penularan Covid.