Ekonomi dan Bisnis

Dolar AS Melemah, Harga Emas Melonjak 1 Persen dan Emas Antam Naik Rp 12.000

Sementara itu, harga emas untuk logam mulia PT Aneka Tambang (Antam) yang dijual di Pegadaian naik Rp 12.000 dibandingkan hari sebelumnya

Editor: Didik Triomarsidi
reuters
ILUSTRASI - harga emas spot dan Antam kian menyilaukan 

Editor : Didik Trio Marsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, NEW YORK - Keperkasaan emas didukung oleh melemahnya dolar Amerika Serikat (AS) sehingga harga emas ditutup melonjak hampir 1% pada akhir perdagangan kemarin.

Sementara itu, harga emas untuk logam mulia PT Aneka Tambang (Antam) yang dijual di Pegadaian naik Rp 12.000 dibandingkan hari sebelumnya untuk ukuran 2 gram pada Kamis (24/12/2020).

Harga emas spot, Rabu (23/12/2020) ditutup menguat 0,8% ke US$ 1.873,92 per ons troi.

Di sisi lain, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Februari 2021 juga ditutup naik 0,4% ke US$ 1.878,10 per ons troi.

Baca juga: Rincian Harga Emas Antam & UBS di Pegadaian, Rabu (23/12/2020), 2 Gram Anjlok Rp 49 Ribu

Baca juga: Harga Emas Antam Turun Rp 6.000 Jadi Rp 970.000 Per Gram, Selasa (22/12/2020)

Baca juga: Senin Siang, Harga Emas Antam Naik Rp 6.000 Jadi Rp 976.000 Per Gram, Buyback Naik Rp 8 Ribu

Sokongan bagi harga emas juga datang setelah investor tetap mempertahankan harapan pada paket stimulus AS bahkan setelah Presiden AS Donald Trump mengancam tidak akan menandatangani RUU paket bantuan tersebut.

"Data ekonomi hanya memperkuat keyakinan bahwa ekonomi sedang melambat dan itu akan membantu negosiasi. Ini akan menjadi sangat mungkin bahwa beberapa tipe kesepakatan stimulus masih akan dilakukan," kata Edward Moya, senior analis pasar di OANDA.

"Dolar yang sedikit lebih lemah juga telah memberikan pergerakan yang lebih tinggi bagi harga emas," ungkap Moya, menambahkan kesepakatan stimulus dan perkembangan positif dari pembicaraan lebih lanjut terkait Brexit yang diperlukan untuk memperkuat harga emas.

Meningkatkan daya pikat emas bagi pemegang mata uang lainnya, yaitu setelah the greenback turun 0,3%. Investor pun memperkirakan adanya penurunan lebih lanjut pada dolar AS hingga tahun 2021 mendatang.

Penguatan emas sedikit merenggang setelah Trump mengancam untuk tidak menandatangani paket bantuan virus corona senilai US$ 892 miliar. Namun, sebagian menilai, jumlah dalam stimulus harus ditingkatkan.

"Bahkan jika Donald Trump menolak untuk menandatangani RUU, namun secara luas tetap diperkirakan bahwa Biden akan melakukannya dan karena itu saat ini kali tidak perkirakan tidak ada penurunan apapun untuk emas," ungkap analis Natixis, Bernard Dahdah.

Dari data tenaga kerja di Negeri Paman Sam pada pekan lalu menunjukkan kemajuan setelah klaim tunjangan pengangguran secara tak terduga membaik, walau tetap berada di level tertinggi.

Emas yang dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi dan pelemahan mata uang, telah meningkat lebih dari 23% pada tahun ini. Emas mendapatkan manfaat dari stimulus besar-besaran yang dilepaskan hampir semua negara.

Di sisi lain, alarm tentang varian virus corona yang sangat menular membuat gelombang larangan perjalanan, turut menopang harga emas. Mengingat hal tersebut membuat tingkat kekhawatiran atas pemulihan ekonomi setelah pandemi kembali naik.

Harga emas di Pegadaian

Sementara itu, harga emas hari ini untuk logam mulia Antam yang dijual di Pegadaian naik Rp 12.000 dibandingkan hari sebelumnya untuk ukuran 2 gram pada Kamis (24/12).

Halaman
12
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved