Hari Natal 2020
Mr Bean Rayakan Natal dengan Kalkun, Ini Sejarah Orang Inggris Makan Kalkun Saat Natal
Kepala Mr Bean terjepit di dalam tubuh kalkun yang belum sempat dimasak.ni Sejarah Orang Inggris Makan Kalkun Saat Natal
BANJARMASINPOST.CO.ID - Bagi Anda penggemar serial Mr Bean, pasti pernah menonton di salah satu serinya, dia merayakan Natal dengan hidangan kalkun.
Lucunya, kepala Mr Bean terjepit di dalam tubuh kalkun yang belum sempat dimasak.
Rupanya, tidak hanya dalam film atau sinetronnya, ternyata ada sejarah sendiri di balik hidangan kalkun yang khas di Inggris.
Bahkan, pada awalnya bagi orang Inggris, kalkun jadi hidangan saat Natal dianggap mewah.
Baca juga: Kumpulan Ucapan Selamat Hari Natal 2020 Terlengkap untuk Dibagi ke Facebook, Instagram dan WhatsApp
Baca juga: Video Foto & Ucapan Sambut Hari Natal 2020 ala Gading-Gempi Marten Hingga Yuanita, Merry Christmas!
Memang, hingga saat ini kalkun menjadi budaya atau tradisi turun temurun orang Ingris merayakan Natal.
Dan, sejarah kalkun jadi budaya orang Inggris dalam merayakan Natal bukan dalam waktu singkat, melainkan punya alur waktu yang panjang.
Mengutip dari Metro.co.uk, semua berawal pada tahun 1520-an.
William Strickland yang berasal dari daerah Yorkshire, mendapatkan enam kalkun dari pedagang orang Indian saat berada di benua Amerika.
Ia memperkenalkan spesies baru tersebut pada masyarakat Inggris.
Sebelum kedatangan kalkun, masyarakat Inggris biasanya memakan kepala babi, angsa, ayam, sapi, atau burung merak saat jamuan Natal.
Kalkun jadi pilihan sajian Natal karena pada saat itu, para peternak menyadari bahwa akan lebih efektif bagi operasional peternakan untuk menjual kalkun jadi hewan potong.

Kalkun panggang disjaikan di.makan malam Natal di The Suktan Hotel & Residence Jakarta.
Ayam dan sapi dibiarkan hidup agar bisa memproduksi susu dan telur yang nantinya bisa dijual kembali.
Hingga pada abad ke-16, Raja Henry VII menjadi raja Inggris pertama yang memasukkan kalkun ke dalam menu jamuan Natal.
Raja Edward VIIi melanjutkan hal ini dan bahkan mempopulerkan konsumsi kalkun pada abad ke-19.