Wabah Corona di Kalsel

Mutasi Virus Corona, Bagaimana Mengantisipasinya? Begini Penjelasan Menristek RI

Diperingatkan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson virus corona baru ini 70 persen lebih cepat menular.

Penulis: Salmah | Editor: Eka Dinayanti
screenshot
Prof. Bambang Brodjonegoro, Ph.D Menteri Riset dan Teknologi 

Editor: Eka Dinayanti

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Belum usai pandemi corona, muncul lagi virus corona varian baru.

Virus hasil mutasi ini muncul di Inggris.

Diperingatkan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson virus corona baru ini 70 persen lebih cepat menular.

Johnson menganggap kemunculan jenis baru virus corona ini menjadi penyebab lonjakan penularan covid-19 di London dan selatan Inggris dalam beberapa waktu terakhir.

Mutasi Virus Corona, Bagaimana Mengantisipasinya? Tema itu diangkat oleh BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) pada talkshow yang diadakan Kamis (24/12/2020).

Baca juga: Tubuhnya Kalah Seksi, Nikita Mirzani Minder Bersanding dengan Anastasya Khosasih

Baca juga: Dulu Sebut Teddy Punya Ilmu Hitam, Mbak You Peringatkan Sule & Putri Delina Soal Motif Suami Lina

Baca juga: Tren Ekonomi Indonesia Meningkat, tapi tetap Waspadai Corona

Prof. Bambang Brodjonegoro, Ph.D Menteri Riset dan Teknologi, saat talkshow mengatakan, virus corona baru ini menyebarnya lebih cepat.

Jadi jangan dianggap enteng.

"Virus baru ini dinamakan Sars-Cov2. Virusnya mudah beradaptasi, sehingga terjadi mutasi dari orang ke orang, lintas entisitas, dari satu wilayah ke wilayah lain," terang Bambang.

Penularan juga melalui droplet atau butiran air dari mulut dan hidung manusia.

Daya tularnya 20 kali lebih cepat dibanding Sars yang mewabah di awal 2000-an.

Prof Amin Subandrio PhD, Guru Besar Ilmu Mikrobiologi menyampaikan, perlunya meningkatkan kemampuan mendeteksi, merespons dan mencegah jangan sampai masuk ke negara kita.

"Memang itu tidak mudah, apalagi pintu masuk di negara kita terlalu banyak. Namun kita tetap harus cegah secara ketat melalui aturan yang berlaku," tukasnya.

Salah satu pencegahan adalah pada Maret 2021 dilakukan vaksinasi ke masyarakat.

Saat ini bibit vaksin sudah diserahkan ke industri farmasi untuk diuji klinik secara bertahap.

(banjarmasinpost.co.id/salmah saurin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved