Berita Banjar
Dikepung Banjir, Jasad Nenek Napsiah Dibawa Perahu ke Pemakaman Desa Banua Hanyar Kabupaten Banjar
Jasad Napsiah (60) terpaksa dibawa menggunakan transportasi perahu kecil atau jukung untuk dimakamkan di tengah banjir, Selasa (5/1/2021).
Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Musibah banjir di Kecamatan Astambul dan sekitarnya, berkesan bagi warga di Desa Banua Hanyar Sungai Tuan, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Jasad Napsiah (60) terpaksa dibawa menggunakan transportasi perahu kecil atau jukung untuk dimakamkan di tengah banjir, Selasa (5/1/2021).
Almarhumah seusai dimandikan, dikafani di rumahnya, akan disalatkan di Masjid Jami Desa Banua Hanyar Sungai Tuan.
Rumah Napsiah berada di tengah persawahan yang lebih mudah menggunakan perahu dari pada keranda di saat musibah bencana alam banjir.
Baca juga: Jaga Rumahnya yang Kebanjiran, Korban Banjir di Pengayuan Banjarbaru Tinggalkan Pengungsian
Baca juga: Permukiman Terendam Banjir, 34 Warga Kampung Pengayuan Banjarbaru Mengungsi
Lokasi pemakaman nenek Napsiah tak jauh dari lokasi masjid jami Desa Banua Hanyar Sungai Tuan yang luput dari bencana banjir.
Camat Astambul, H Sirajuddin dikonfirmasi reporter Banjarmasinpost.co.id terkait proses membawa jasad nenek Napsiah menggunakan perahu membenarkan.
Menurut H Sirajuddin, sudah menjadi rutinitas warga di desa yang berbatasan dengan Desa Pematang Baru Kecamatan Martapura Timur membawa jasad dengan perahu.
"Kebetulan jasad Nenek Napsiah itu mau disalatkan dan dikuburkan di masjid terdekat di dekat jalan raya, sehingga dibawa menggunakan perahu lebih cepat dan aman di tengah banjir," katanya.
H Sirajuddin mengaku wilayah Kecamatan Astambul terdiri dari 22 Desa, di antaranya delapan desa yang terendam banjir.
Meskipun delapan desa terendam banjir, belum ada satupun warga yang mengungsi ke wilayah desa tetangga.
Itu karena warga di delapan desa sudah terbiasa menghadapi bencana banjir dan lebih memilih membuat apar-apar di dalam rumah agar barang berharga tidak terendam dan sayang ternaknya.
Sirajuddin mengaku kondisi warga yang bertahan di rumah masing-masing selama musibah banjir itu tidak memenuhi syarat untuk memohon bantuan dapur umum.

"Dapur Umum itu apabila ada warga yang mengungsi. Lokasi pengundian sudah kami siapkan di halaman Kantor Kecamatan Astambul dan di depan Kantor Puskesmas," katanya.
Terpisah, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Banjar, H Ahmadi mengatakan dapur umum mobile dapat digunakan tanggap darurat bencana.
Baca juga: Terdampak Banjir, Gedung PAUD Desa Melayu Ilir Terancam Roboh, Kades Berharap Bantuan Gedung Baru
Untuk menurunkan unit mobil dapur umum mobile, permohonan diajukan Pemerintah Desa atau Kelurahan yang ditujukan kepada Bupati Banjar.
"Dinas Sosial Kabupaten Banjar hanya dapat membantu dengan menyiapkan sarana dapur umum dan tenaga yang memasak. Untuk bantuan berupa bingkisan dan paket sembako tidak ada stoknya karena ini akhir tahun anggaran," katanya. (banjarmasinpost.co.id/ mukhtar wahid)