Vaksin Covid 19 Sinovac Halal

MUI Nyatakan Vaksin Covid-19 Sinovac Suci dan Halal, Begini Penjelasan Asrorun Niam Sholeh

Ketua MUI Bidang Fatwa dan Urusan Halal, Asrorun Niam Sholeh dalam jumpa pers dengan tegas mengatakan vaksin tersebut halal dan suci. Ini alasannya

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ilustrasi: Pekerja dengan penjagaan petugas kepolisian melakukan bongkar muat Envirotainer berisi vaksin COVID-19 Sinovac setibanya dari Beijing di Terminal Cargo Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (31/12/2020). MUI Nyatakan Vaksin Covid-19 Sinovac Suci dan Halal, Begini Penjelasan Asrorun Niam Sholeh 

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Akhirnya Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengelurkan pernyataan terkait status vaksin Covid-19 Sinovac.

Hal itu setelah MUI menyelesaikan audit terhadap vaksin Covid-19 Sinovac asal China yang akan digunakan dalam program vaksinasi massal pekan depan.

Ketua MUI Bidang Fatwa dan Urusan Halal, Asrorun Niam Sholeh dalam jumpa pers dengan tegas mengatakan vaksin tersebut halal dan suci.

Dengan demikian diharapkan tidak ada lagi kekhawatiran dan keraguan dari masyarakat yang akan menjadi sasaran vaksinasi Covid-19.

Baca juga: Instalasi Farmasi Kabupaten Tabalong Miliki Cool Room, Bisa Tampung 250 Ribu Vaksin

Baca juga: Peduli Korban Kebakaran di Gang Suka Damai Palangkaraya, BAZNAS Kalteng Salurkan Bantuan

"Kemudian terkait dengan aspek kehalalan, setelah dilakukan diskusi yang cukup panjang dari hasil penjelasan dari tim auditor, maka komisi fatwa menyepakati bahwa vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Sinovac yang diajukan oleh Biofarma hukumnya suci dan halal, ini yang terkait dengan aspek kehalalannya," kata Asrorun Niam Sholeh melaui konferensi pers yang ditayangkan di YouTube TV MUI, Jumat (8/1/2021).

Selain itu, Niam mengatakan MUI hanya menentukan kehalalan vaksin Sinovac.

Soal keamanan vaksin tersebut akan diserahkan kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Akan tetapi mengenai kebolehan penggunaannya ini sangat terkait dengan keputusan mengenai aspek keamanan penggunaan dari Badan POM," ucapnya.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa vaksinasi Covid-19 akan dimulai pada pekan depan.

Meskipun demikian menurut Presiden, masyarakat harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"jadi ini minggu depan sudah mulai vaksinasi, tapi memang keadaan belum bisa kembali langsung normal. Oleh sebab itu saya titip kepada Bapak Ibu sekalian sampaikan ke tetangga keluarga dan teman-teman agar tetap disiplin menjaga protokol kesehatan," kata Presiden dalam acara penyerahan Bantuan Modal Kerja di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/1/2021).

Menurut Presiden pemerintah sedang berupaya agar vaksinasi rampung kurang dari setahun.

Perlu setidaknya 182 juta orang atau 70 persen masyarakat Indonesia yang divaksin agar tercipta kekebalan komunal.

Dengan terciptanya kekebalan komunal atau kelompok maka pandemi akan berhenti.

"Nanti kalau yang di vaksin sudah 182 juta, itu 70% dari penduduk Indonesia itu sudah terjadi yang namanya kekebalan komunal. Insya allah covidnya sudah stop itu harapan Kita semua," katanya kepada para penerima BMK.

Presiden kembali menegaskan bahwa ia akan menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19 pada tahap pertama vaksin akan diberikan kepada tenaga kesehatan, diantaranya dokter dan perawat.

"Didahului dulu nanti dokter-dokter perawat-perawat dan selanjutnya masyarakat," pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat untuk bersabar menunggu Vaksin Covid-19. Hal itu disampaikan Presiden dalam akun twitternya @Jokowi, Kamis, (7/1/2021).

"Sedang menanti vaksin Covid-19? Sabar. Saya juga," kata Presiden.

Menurut Kepala Negara, vaksin Covid-19 sudah ada dan telah didistribusikan ke daerah. Vaksinasi tinggal menunggu izin penggunaan darurat atau Emergency use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Apabila izin sudah keluar, vaksin gratis secara bertahap, kita laksanakan," katanya.

Presiden kembali menegaskan akan menjadi orang pertama penerima vaksin Covid-19. Bukan untuk mendahului masyarakat, melainkan untuk meyakinkan bahwa vaksin Covid-19 aman digunakan.

"Mengapa Presiden jadi yang pertama? Bukan hendak mendahulukan diri sendiri, tapi agar semua yakin bahwa vaksin ini aman dan halal. Jadi, siap-siap saja," pungkasnya.

Baca juga: Positif Covid-19 di Kalsel Hari Ini Bertambah 89 Kasus, Penambahan Terbanyak di Tanah Laut

Baca juga: Tapin Siapkan IDI dan Dokter Spesialis Penyakit Dalam untuk Proses Vaksinasi Covid-19, Ini Tujuannya

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul BREAKING NEWS Fatwa MUI: Vaksin Covid-19 Sinovac Suci dan Halal, dan BREAKING NEWS MUI: Vaksin Covid-19 Sinovac Suci dan Halal,

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved