15 Nakes di Kabupaten Tabalong Masuk Tahap Pertama Pelatihan Tenaga Vaksinator Covid-19

Editor: Syaiful Akhyar

BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG - Tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Tabalong saat ini sudah ada yang disiapkan untuk menjadi petugas vaksinator covid-19.

Pada gelombang pertama ada 15 orang nakes yang diikutkan pelatihan jadi tenaga vaksinator yang dilaksanakan Kemenkes RI.

Kemudian direncanakan untuk gelombang kedua akan ada lagi 20 nakes yang ikut pelatihan jadi tenaga vaksinator.

Baca juga: Situasi Warung di Rumah Muzdalifah dan Fadel Islami Setelah 2 Bulan, Didatangi Klub Moge

Baca juga: Update Covid-19 Batola, 6 Pasien Marabahan Sembuh dan 4 Positif 

Baca juga: Insiden Truk Terjun ke Sungai, Pelabuhan Trisakti Banjarmasin Bakal Evaluasi Kelayakan Angkutan

Juru Bicara Pelaksanaan Vaksinasi Covid 19 Kabupaten Tabalong, Gusti Judid Ihsan P, Minggu (10/1/2021), menyampaikan, untuk pelatihan tenaga vaksinator gelombang pertama diikuti 15 nakes dan dilaksanakan 7-9 Januari 2021.

Kemudian pelatihan gelombang kedua direncanakan berlangsung 11-14 Januari 2021 dan diikuti 20 orang nakes.

Nakes yang dilibatkan dalam pelatihan terdiri dari bidan, perawat dan juga dokter yang berasal dari rumah sakit pemerintah, rumah sakit BUMN dan klinik.

"Sama dengan gelombang pertama pelatihannya dilaksanakan Kemenkes melalui daring," katanya.

Disampaikannya juga semula apabila pihak kemenkes hanya memberikan satu kali pelatihan, maka Pemkab Tabalong telah merencanakan mengadakan pelatihan sendiri dengan menjadikan nakes yang telah dilatih kemenkes untuk menjadi narasumber bagi nakes lainnya di Tabalong.

Namun ternyata setelah pelatihan gelombang pertama yang juga diikuti 15 nakes Tabalong,  kemenkes kembali menggelar pelathan untuk gelombang kedua.

Sehingga Tabalong kembali melibatkan 20 nakes untuk ikut pelatihan. Dengan begitu maka akan ada 35 nakes yang dilatih jadi vaksinator.

Lalu kapan vaksin covid-19 akan dikirim ke Tabalong? Judid menyampaikan distribusi vaksin dari provinsi ke kabupaten/kota masih menunggu izin edar penggunaan darurat (EUA) dari BPOM.

(banjarmasinpost.co.id/dony usman)