Pesawat Sriwijaya Air Lost Contact

Relawan Temukan Rp 30 Miliar Sebelum Evakuasi Sriwijaya Air SJ 182, Ajie: Ikut Juga Tarik Jenazah

Sementara itu relawan penyelam bernama Makmur Ajie Panangean (54) mempunyai cerita lain selama 12 tahun jadi penyelam.

Editor: Didik Triomarsidi
KOMPAS.com/IRA GITA
Relawan penyelam dari POSSI yang ikut mengevakuasi Sriwijaya Air SJ 182, Makmur Ajie Panangean, saat diwawancarai di JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (12/1/2021). 

Editor : Didik Trio Marsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jatuh di laut pada Sabtu (9/1/2021) lalu.

Peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu itu menggetarkan hati sejumlah relawan untuk melakukan penyelaman.

Sejumlah penyelam dari Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) banyak yang terlibat.

Relawan ini ikut terlibat dalam pencarian korban dan material pesawat yang terhampar di lautan.

Baca juga: TERUNGKAP Ada Penyebab Lain yang Bikin Sriwijaya Air Jatuh, Budhi: Mesin Menyala saat Hantam Air

Baca juga: Pakai KTP Orang, Pasangan Kekasih Ini Ingin Mengejar Impian Akhirnya Terenggut Sriwijaya Air SJ 182

Sementara itu relawan penyelam bernama Makmur Ajie Panangean (54) mempunyai cerita lain selama 12 tahun jadi penyelam.

Ajie merupakan salah satu relawan penyelam dari POSSI yang ikut mengevakuasi Sriwijaya Air SJ 182.

Saat ditemui di JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (12/1/2021), Ajie bercerita, pernah menjadi relawan penyelam di beberapa peristiwa seperti jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 pada 2018.

Bahkan, Ajie mengaku pernah menemukan uang senilai Rp 30 miliar saat mengevakuasi kapal feri KM Lestari Maju yang tenggelam di perairan Selayar, Sulawesi Selatan, pada 2018.

"Sebelum kejadian Lion Air, ada kejadian yang feri tenggelam, saya ada di lokasi nemuin duit, ada uang tunai. Jadi saya nge-rescue manusia dan uang," tutur Ajie bercerita.

Selain itu, Ajie juga bercerita saat dirinya mengevakuasi jenazah.

"Namanya rescue itu waktu kapal tenggelam, jadi mengambil jenazah-jenazah yang baru meninggal, bisa narik sampai beberapa orang," ucap Ajie.

"Kalau di kedalaman 15-20 meter, saling mengikatkan untuk diangkat ke atas. Itu terakhir di Selayar itu," tambahnya.

Awalnya, Ajie dijadwalkan akan terjun ke lokasi jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 pada Selasa pagi, tetapi ada masalah dengan kapal yang akan ia tumpangi.

Baca juga: Korban Sriwijaya Air SJ 182 62 Orang Tapi Kantong Jenazah Ada 139, Dugaan Pesawat Meledak

Ilustrasi Pesawat milik maskapai penerbangan nasional Sriwijaya Air tinggal landas meninggalkan Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Minggu (26/5/2013). Mesin pesawat Sriwijaya Air SJ 182 diduga masih hidup sebelum membentur air. Mantan Dirjen Perhubungan Udara Budhi Muliawan menyebut ada penyebab lain dari insiden tersebut.
Ilustrasi Pesawat milik maskapai penerbangan nasional Sriwijaya Air tinggal landas meninggalkan Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Minggu (26/5/2013). Mesin pesawat Sriwijaya Air SJ 182 diduga masih hidup sebelum membentur air. Mantan Dirjen Perhubungan Udara Budhi Muliawan menyebut ada penyebab lain dari insiden tersebut. (TRIBUN/DANY PERMANA)

Ajie dan lima penyelam lainnya dari POSSI kemudian dijadwalkan berlayar ke lokasi pada Rabu (13/1/2021) pagi.

Namun, pencarian pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu lalu itu dihentikan sementara karena cuaca buruk.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved