Banjir di Kalsel
Gudang Instalasi Tergenang Banjir, PDAM Bandarmasih Pilih Matikan Mesin Pompa Air Baku
Banjir kali ini, membuat instalasi milik PDAM Bandarmasih pun tergenang. Bahkan kondisi pun memburuk karena air masih meninggi.
Penulis: Frans Rumbon | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Banjir yang melanda beberapa daerah di Kalsel rupanya juga akan berdampak terhadap distribusi air bersih untuk warga Kota Banjarmasin.
Banjir kali ini, membuat instalasi milik PDAM Bandarmasih pun tergenang. Bahkan kondisi pun memburuk karena air masih meninggi.
Tak heran karenanya pada hari ini Jumat (15/1/2021) PDAM Bandarmasih memilih mematikan pompa air baku yang ada di kawasan Sungai Tabuk. Pasalnya air sudah mulai masuk ke travo PLN sehingga akan sangat beresiko apabila tetap dijalankan.
“Makanya saat ini supply air baku kita hanya mengandalkan intake Pematang Panjang,” ucap Direktur Operasional PDAM Bandarmasih, H Supian ST MT.
Baca juga: Panel Zona Zamp Terendam Banjir, PDAM Intan Banjar Matikan Air
Baca juga: Sebuah Motor Hanyut Terbawa Banjir, Warga Jaga Jalur Lingkar Utara Banjarbaru
Baca juga: Banjarmasin Siaga Darurat Banjir, Program Vaksinasi Covid-19 untuk Tenaga Kesehatan Terganggu
Dia menjelaskan, untuk Instalasi Pengolahan Air (IPA) 2 Pramuka keadaan juga tidak membaik, air yang menggenang semakin mendekati panel AMDP sehingga apabila air masuk maka akan menghentikan aktifitas.
Intake Sungai Lulut saat ini masih bertahan dengan waswas. Dikarenakan pompa masih tetap dijalankan, sementara air semakin tinggi, walaupun dibantu dengan pompa alkon namun pihak PDAM Bandarmasih sendiri menyatakan tetap akan mengutamakan penanganan resiko.
“Apabila kemungkinan terjadi resiko besar, maka kami mohon maaf sebesar-besarnya akan mematikan operasional daripada membahayakan keamanan mesin dan keselamatan karyawan,” ucap Supian.
Level air di Pramuka lanjutnya, tetap 99 persen reservoarnya yang berarti terjadi penurunan pemakaian. Karena memang tindakan-tindakan yang diambil dalam penanggulangan banjir ini mempengaruhi tekanan air yang diterima pelanggan.
“Sebagai antisipasi, tidak ada salahnya para pelanggan untuk menampung air di bak, tendon atau drum, karena siapa tau jika keadaan terus memburuk maka operasional akan kami matikan,” himbau pria yang aktif di panahan ini.
Dia menambahkan, melihat dari volume air yang menggenang, salah satunya karena daya tampung sungai sudah tidak mencukupi lagi, air yang turun juga luar biasa dari gunung ke sunga-sungai di hilir ini apalagi juga hujan yang terus-menerus berlangsung sehingga level air tidak juga turun.
“Dari atas turun, hujan turun dan bahkan air permukaan laut juga naik karena memang lagi musimnya,” tambah Humas PDAM Bandarmasih, Nur Wakhid.
Nur Wakhid pun mengaku selama 30 tahun dirinya bertugas di PDAM Bandarmasih, baru kali ini mengalami kejadian banjir seperti ini.
Baca juga: Warga Kelayan A, Kelurahan Murung Raya Banjarmasin Terdampak Banjir, Tinggi Air Sepaha Orang Dewasa
Ditambahkannya bahwa langkah yang akan diambil oleh PDAM Bandarmasih ini sifatnya situasional.
"Tidak ada kapan mulai tanggal matinya, karena ini sifatnya emergency dan situasional. Kalau air surut dan tidak mengkhawatirkan maka tidak jadi dimatikan total, begitupun sebaliknya," pungkasnya.
(banjarmasinpost.co.id/frans rumbon)
