Banjir di Kalsel 2021, Mi Instan di Pasar Pelaihari Kian Menipis, Harga Gula Mulai Naik

Editor: Alpri Widianjono

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Terjangan arus deras banjir telah memutus jembatan di ruas Jalan Trans Kalimantan, Kelurahan Pabahanan, Kecamatan Pelaihari, Kota Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel).

Akibatnya, arus lalu lintas pun terganggu untuk keluar dan masuk ke Kota Pelaihari.

Mulai pula, berdampak pada ketersediaan bahan pangan di Kota Pelaihari. Terutama, beras, Mi Instan dan bahan makanan pabrikan seperti ikan kalengan siap saji.

Begitu pula bahan pangan lainnya, sayuran, kol, wortel, bawang merah dan bawang putih.

Baca juga: Banjir di Kalsel 2021, SPBE di Kabupaten Tala Terpaksa Ambil LPG ke Balikpapan Lewat Batulicin

Baca juga: Banjir di Kalsel 2021, BBM Eceran di Pelaihari Kabupaten Tala Mulai Sulit Didapat

"Sarden sudah habis. Mi instan cuma sisa belasan dus saja lagi dan belum ada informasi kapan dipasok lagi karena jalan ke Banjarmasin masih belum bisa," ucap Lutfi, pedagang sembako di Bajuin Plaza Kota Pelaihari, kepada Banjarmasinpost.co.id, Minggu (17/1/2021).

Mengena harga, perempuan setengah baya itu mengatakan tetap normal. Kecuali harga gula pasir yang naik.

"Hari ini naik menjadi Rp 13.000 sekilo. Kemarin masih Rp 12.000. Barangnya juga sisa sekitar 3 karung," sebutnya.

Ia mengatakan sejak terjadinya musibah banjir, barang yang laku keras adalah mi instan dan ikan kaleng siap saji serta gula.

Baca juga: Banjir di Kalsel 2021, Jembatan Bailey di Pabahanan Tala Tunggu Sheet Pile Pengaman Tanggul Selesai

Baca juga: Banjir di Kalsel 2021, Oprit Jembatan Jalan Trans Kalimantan di Kabupaten Tala Runtuh

Pantauan di beberapa kios/warung di Kota Pelaihari, umummya stok mie instan dam ikan kaleng siap saji telah menipis. Bahkan ada yang telah ludes.

(Banjarmasinpost.co.id/Roy)